sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenkes: Calon Jamaah Haji & Umrah Wajib Vaksin!

Market news editor Muhammad Sukardi
17/03/2021 09:39 WIB
Ada kemungkinan Arab Saudi memasukkan atau menambahkan vaksin Covid-19 sebagi syarat dalam melakukan perjalanan haji dan umroh.
Kemenkes: Calon Jamaah Haji & Umrah Wajib Vaksin! (FOTO: MNC Media)
Kemenkes: Calon Jamaah Haji & Umrah Wajib Vaksin! (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Sampai saat ini Kementerian Kesehatan belum menggunakan sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan. Karena itu, hasil pemeriksaan Covid-19 masih jadi syarat utama. 

"Satu-satunya syarat perjalanan adalah pemeriksaan Covid-19. Jadi, meski Anda sudah divaksin dua dosis sekalipun, itu tidak menjadi alasan Anda bisa melakukan perjalanan tanpa harus tes Covid-19," ujar Juru Bicara Vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi, dalam konfrensi pers, Selasa (16/3/2021). 

Namun, Nadia mengatakan bahwa ada kemungkinan sertifikat vaksinasi Covid-19 akan diwajibkan bagi calon jamaah haji dan umroh.

"Ada kemungkinan Arab Saudi memasukkan atau menambahkan vaksin Covid-19 sebagi syarat dalam melakukan perjalanan haji dan umroh, selain vaksin meningitis dan vaksin influenza," imbuh Nadia. 

Artinya, sangat mungkin bagi negara-negara untuk mewajibkan calon jamaah haji dan umroh mengantongi sertifikat vaksinasi Covid-19 sebagai syarat mereka sebelum ke Tanah Suci. 

Nadia menambahkan bahwa dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, tes Covid-19 menjadi gold standar dalam syarat perjalanan. Sebab, walaupun Anda sudah divaksin, Anda masih memungkinkan untuk tertular. 

"Karena itu, fungsi vaksin adalah mencegah kita jatuh sakit. Tapi, vaksin tidak serta merta membuat kita jadi tidak tertular, namun pada saat kita tertular, vaksin akan memberikan dukungan dengan membentuk kekebalan tubuh sehingga virus yang sudah masuk akan dilawan," kata Nadia. 

Di masa pandemi yang belum terkendali dengan baik, laju penularan masih banyak terjadi. Karena itu, sangat disarankan juga untuk mengurangi mobilitas jika itu tidak terlalu penting. "Lagipula, jumlah orang yang divaksin relatif belum banyak, sehingga tidak akan menimbulkan kekebalan kelompok yang kita harapkan," paparnya.  

(Sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement