NHKSI menilai, lonjakan harga minyak akibat terganggunya pasokan akan memicu inflasi dari sisi biaya (supply-push inflation), yang pada akhirnya memperlemah daya beli masyarakat Indonesia yang sudah rentan.
“Karena harga minyak diperkirakan mengalami inflasi dari sisi pasokan, daya beli masyarakat Indonesia yang sudah lemah pun berpotensi semakin tergerus,” kata Ezaridho.
Arus investasi asing langsung (FDI) juga diperkirakan terdampak, karena investor global kemungkinan akan beralih ke aset-aset aman.
Ketidakpastian global juga berpotensi memperlemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, seiring aksi keluar dari pasar oleh investor lokal maupun asing. Di sisi lain, NHKSI melihat sektor logistik, energi, dan emas sebagai pelindung utama (safe haven) di tengah gejolak ini.
“Kami melihat sektor logistik, energi, dan emas sebagai sektor safe haven domestik bagi Indonesia,” ujar Ezaridho.