IDXChannel – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) mencatat kinerja yang meningkat pada awal 2025. Tercermin dari laba bersih yang mencapai USD14,5 juta pada kuartal I-2025.
Angka tersebut naik 303,9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD3,5 juta. Hal itu sejalan dengan total pendapatan BRMS yang melonjak 211,5 persen (yoy) menjadi USD63,3 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan kuartal I-2024 sebesar USD20,3 juta.
Dari segi produksi, BRMS telah memproduksi emas sebanyak 682 kg (21.922 troy oz.), naik 128 persen dibandingkan dengan produksi emas sebesar pada kuartal I-2024 sebesar 299 kg (9.623 troy oz.)
Peningkatan produksi seiring dengan melonjaknya harga emas pada awal 2025. Harga jual rata-rata (ASP) emas produksi perseroan naik 35 persen dari USD2.083 per troy ons pada Q1-2024 menjadi USD2.809 per troy oz pada Q1-2025.
Analis Minna Padi Investama Sekuritas, Andre Setiawan, mengatakan peningkatan produksi emas BMRS terjadi karena utilisasi penuh pabrik Palu kedua yang dimulai pada April 2024. Selain itu, harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi dan mutu emas yang diproses lebih baik.
Dengan capaian tersebut, Andre mengatakan BRMS berada pada jalur untuk mencatat kinerja yang lebih kuat tahun ini. Terlebih lagi terdapat produksi dari pabrik ketiga di Palu yang masih dijadwalkan mulai mengalir tahun ini, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan pabrik kedua.
Di sisi lain, dalam hal utang berbunga (IBD), BRMS melaporkan pinjaman jangka pendek sejumlah USD57,8 juta pada akhir Q1-2025, lebih rendah dari akhir 2024 sebesar USd59,4 juta.
Pinjaman jangka panjang juga menurun menjadi USD25,9 juta dari USD30,8 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara pinjaman jangka panjang lainnya sedikit menurun menjadi USD11,9 juta, dibandingkan USD12,2 juta pada akhir 2024.
Secara keseluruhan, total interest-bearing debts (IBD) pada akhir Q1-2025 mencapai USD95,6 juta, lebih rendah dari akhir 2024 sebesar USD102,4 juta. Namun, biaya keuangan pada kuartal I-2025 dilaporkan sebesar USD2,6 juta, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD260,7 ribu karena perseroan memperoleh pinjaman jangka pendek dalam jumlah besar pada Q2-2024 dan Q3-2024 dari Bank Permata dan Bank Mega.
Dengan kinerja tersebut dan IBD telah berbalik sedikit lebih rendah, Adre mempertahankan rekomendasi BELI dengan target harga pada Rp415 per saham.
“Harga saham BRMS telah melonjak hingga mencapai Rp410 per saham sejak pembaruan terakhir, dalam jarak dekat dengan target harga kami Rp415 per saham sebelumnya turun kembali ke Rp378 per saham pada 9 Mei 2025. Kami mempertahankan target harga kami di Rp415 per saham dan rekomendasi BELI kami yang menyiratkan kenaikan 9,8 persen potensi dari harga saat ini Rp378 per saham,” ujarnya dalam riset pada Kamis (15/5/2025).
Sementara itu, untuk kinerja sepanjang tahun ini, Andre menyebut ada risiko terkait volatilitas harga emas yang merupakan pedang bermata dua bagi BRMS.
Harga emas pada April 2025 sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar USD3.500 per troy oz. Meskipun turun ke level USD3.300 per troy oz saat ini, harganya yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual rata-rata emas perseroan pada kuartal I-2025.
(Febrina Ratna Iskana)