sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lima 'Jawara Lokal' Menuju Panggung Global

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
11/08/2023 19:39 WIB
dari delapan nama tersebut, lima diantaranya merupakan BUMN.
Lima 'Jawara Lokal' Menuju Panggung Global (foto: MNC Media)
Lima 'Jawara Lokal' Menuju Panggung Global (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejauh ini tak bisa dipisahkan dari geliat industri pasar modal nasional.

Tentu banyak parameter yang bisa digunakan untuk mengukurnya. Namun, secara garis besar, kinerja emiten dari kalangan BUMN turut menopang dan menggerakkan dinamika bursa saham, tak hanya di level domestik, melainkan juga di tingkat global.

Seperti halnya terkonfirmasi oleh daftar 2.000 perusahaan terbesar dunia, yang baru saja dirilis Forbes, belum lama ini. Bertajuk Forbes Global 2.000 World’s Largest Public Company, yang di dalamnya termasuk delapan perusahaan publik asal Indonesia.

Yang menarik, dari delapan nama tersebut, lima diantaranya merupakan BUMN. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi pemuncak klasemen atas daftar para Jawara BUMN tersebut, dengan bertengger di peringkat 307.

Peringkat tersebut menjadi level capaian tertinggi dibanding perolehan tujuh 'Raksasa Nusantara' lainnya.

Menurut Forbes dalam rilisnya, penilaian didasarkan pada realisasi kinerja perusahaan dalam 12 bulan terakhir, dengan memperhatikan capaian penjualan, laba, kepemilikan aset hingga nilai pasar perusahaan tersebut dalam hitungan investor.

"8 perusahaan Indonesia masuk Forbes Top 2000 Tahun 2022. Alhamdulillah, 5 BUMN masuk (di dalamnya), dan (peringkat) Bank Rakyat Indonesia mendekati 300 besar," ujar Wakil menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dalam unggahan di akun resmi Instagramnya, @tiko1973, Sabtu (10/6/2023) lalu.

Selain BBRI yang berada paling atas di antara jajaran lima BUMN yang masuk daftar, ada juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang berada di peringkat 418. Lalu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM yang berada di posisi 787.

Selanjutnya ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berada di posisi 930, dan diikuti oleh PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di peringkat 1.572. 
Artinya, dari 2.000n deretan perusahaan besar internasional yang masuk dalam rilis Forbes, maskapai nasional ini menjadi satu-satunya yang berada di di luar posisi 1.000 besar dunia.

Torehan paling memukau dicatatkan oleh BBRI yang mencapai peringkat 300-an besar dunia dengan nilai penjualan tercatat mencapai USD13,16 miliar di sepanjang 2022 lalu.

Dari nilai penjualan tersebut, bank yang memilih concern pada sektor bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu sukses menyisihkan laba sebesar USD3,45 miliar.

Dalam catatan Forbes, nilai aset BBRI diketahui mencapai USD119,84 miliar, dengan nilai pasar sebesar USD53,79 miliar.

Pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (11/8/2023), harga saham BBRI berada di level Rp5.650 per saham.

Di peringkat dua, ada BMRI yang berada di peringkat 418, dengan nilai penjualan tercatat mencapai USD10 miliar.

Dari nilai tersebut, bank hasil merger empat perbankan sebagai langkah restrukturisasi pasca krisis moneter pada 1998 itu mampu menyisihkan nilai laba sebesar USD2,72 miliar.

Nilai aset BMRI dalam pantauan Forbes tercatat sebesar USD120,8 miliar, dengan nilai pasar sebesar USD32,58 miliar.

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/8/2023), saham BMRI diperdagangkan di level Rp5.925 per saham.

Di bawah BMRI, ada TLKM yang mengunci posisi 787 pada deretan perusahaan terbesar di dunia. Dalam rilis Forbes, nilai penjualan emiten telekomunikasi ini tercatat mencapai USD9,83 miliar, dengan torehan laba sebesar USD1,4 miliar.

Pada saat yang sama, nilai aset TLKM tercatat menembus angka USD18,57 miliar, dengan nilai pasar USD28,15 miliar. Saham TLKM saat ini dijual di level harga Rp3.810 per saham.

Selanjutnya, menyusul BBRI dan BMRI dari kelompok perbankan, ada juga BBNI yang merangsek di level 930 deretan perusahaan besar dunia.

Nilai penjualan BBNI tercatat oleh Forbes mencapai USD5,02 miliar. Dari nilai tersebut, BBNI mampu menyisihkan nilai laba sebesar USD1,23 miliar.

Nilai aset BNI sejauh ini terpantau mencapai USD66,15 miliar, dengan nilai pasar sebesar USD11,76 miliar. Saham BBNI saat ini dibanderol dengan harga Rp9.100 per saham.

Dalam jajaran lima besar BUMN yang masuk dalam deretan perusahaan besar dunia, ada GIIA sebagai penutup, dengan bertengger di posisi 1.572 besar.

Dalam pantauan Forbes, nilai penjualan GIAA tercatat sebesar USD2,11 miliar, dengan nilai laba yang mampu disisihkan sebesar USD3,67 miliar.

Hingga akhir 2022, nilai aset GIAA tercatat menembus USD6,24 miliar, dengan nilai pasar sebesar USD393 juta.

Pada penutupan perdagangan Jumat (11/8/2023), saham GIAA diperdagangkan di level Rp63 per saham. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement