Bersamaan IPO, perseroan juga akan melaksanakan konversi utang sebanyak Rp234,17 miliar atau sebanyak 2.341.713.397 saham dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham.
Apabila seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO ini terjual, persentase setelah pelaksanaan konversi utang menjadi saham BSBK adalah sebanyak 9,33%.
Selain itu, perseroan akan menerbitkan sebanyak 6.975.647.353 waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru, mewakili sebanyak sebesar 34,88% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham baru yang dikeluarkan oleh biro administrasi efek.
Setiap pemegang 100 saham baru BSBK berhak memperoleh 137 waran, di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru yang yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Waran seri I dapat dilaksanakan mulai 8 Mei 2023 sampai dengan tanggal 7 November 2023, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125. Apabila seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang diperoleh perseroan adalah sebesar Rp871,95 miliar.
Adapun BSBK mencatatkan oversubscribed 25,37 kali pada masa penawaran umum perdana saham ini.
Perseroan saat ini memiliki kegiatan usaha utama sebagai Developer Real Estat yang dimiliki sendiri atau disewa, real estate atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
Saat ini, pemegang saham Wulandari Bangun Laksana adalah Christopher Sumasto Tjia sebanyak 50% dan Clarissa Ady Sumasto Tjia 50%.
Perseroan didirikan sejak 1994 yang sebelumnya bernama PT Dwi Pagria Lesatari dan saat ini bergerak di bidang properti dan real estate. Entitas PAM Group ini memiliki dan mengelola kawasan yang dikenal dengan nama Balikpapan Superblock yang merupakan kawasan komersial terpadu dan hunian (superblock) dengan luas 14 ha.
(FAY)