Fiki Ariyanti
Meski demikian, beban operasional melonjak signifikan seiring dengan ekspansi gerai yang agresif sepanjang 2023 (~475 gerai). Penjualan tetap in-line. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kinerja penjualan MAPI yang naik hingga September 2023 sebesar Rp23,8 triliun (tumbuh 26,4% YoY).
Pertumbuhan terlihat dari seluruh segmen usaha Perseroan, di mana segmen ritel masih menopang penjualan dari Perseroan sebesar Rp18,3 triliun atau ~77% dari net sales.
Namun dari sisi marjin operasional tercatat adanya penurunan ke level 10,8% pada sembilan bulan ini seiring dari lonjakan beban operasi MAPI karena ekspansi agresif yang dilakukan pada tahun ini untuk membuka target gerai sebanyak ~700 gerai (gross) serta tidak adanya diskon sewa yang diberikan landlord pasca dicabutnya PPKM.
Hingga Kuartal III-2023, MAPI telah membuka 475 gerai (gross) dengan total gerai sebanyak ~3.008 gerai. Walaupun guidelines untuk 2024 belum dapat dipaparkan, namun manajemen masih berkomitmen untuk melanjutkan ekspansi tahun depan dengan fokus pada speciality store khususnya FnB (Starbucks dan Subway).
"Kami memperkirakan pembukaan gerai pada tahun depan tidak lebih agresif dari tahun ini karena kondisi makro ekonomi Indonesia menjadi pertimbangan perseroan dalam melakukan ekspansi gerai, maka kami mengestimasikan pertumbuhan top line Perseroan pada 2023 dan 2024 masing-masing sebesar 20,3% 11,5% in-line dengan target Perseroan," papar Andhika.
Ke depan, sambung dia, induk usaha MAP itu masih berfokus pada segmen offline, namun tetap terintegrasi dengan omnichannel yang dimiliki oleh Perseroan seiring tujuan MAPI adalah menangkap semua target konsumen kedalam ekosistemnya (online atau offline).
"Kami juga perkirakan Perseroan memiliki bargain power kuat yang akan menguntungkan Perseroan dari sisi rate (sewa) terhadap mall," imbuh Andhika.
(Penulis: Mutiara Cahyani/Magang)
(FAY)
