IDXChannel - Pergerakan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) anjlok pada perdagangan Senin (24/5/2021) berdasarkan data RTI, saham GIAA mengalami penurunan sebesar Rp22 atau 6,96 persen ke Rp294 per unit.
Selain itu, Garuda juga memiliki utang sekitar Rp70 triliun. Jumlah itu bertambah Rp1 triliun setiap bulannya karena melakukan penundaan pembayaran kepada pemasok. Perseroan memiliki arus kas dan ekuitas minus Rp41 triliun.
Dalam sebulan terakhir saham GIAA mengalami penurunan 10,37 persen dan dalam tiga bulan terakhir turun 14,53 persen.
Frekuensi perdagangan saham GIAA mencapai 3.255 kali dengan 30,57 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp9,09 miliar. Price Earning Ratio (PER) -0,36 dan market cap sebesar Rp7,61 triliun.
Sebelumnya, Garuda Indonesia dikabarkan akan memangkas setengah jumlah armada utamanya. Hal ini dilakukan perusahaan penerbangan pelat merah itu demi bisa bertahan dari krisis akibat pandemi Covid-19.
Dalam pidato kepada stafnya pada 19 Mei 2021 lalu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan akan melakukan restrukturisasi secara komprehensif. Dari 142 pesawat yang dimiliki, Garuda hanya akan mengoperasikan sekitar 70 pesawat.
Jumlah armada yang dikurangi adalah pesawat Garuda, tidak termasuk maskapai bertarif murah Citilink. Irfan menuturkan, Garuda saat ini beroperasi dengan 41 pesawat, dan tidak bisa menerbangkan pesawat lainnya karena belum melakukan pembayaran kepada penyewa pesawat selama berbulan-bulan.
(SANDY)
Advertisement
Miliki Utang Rp70 Triliun, Saham Garuda (GIAA) Anjlok 6 Persen
Berdasarkan data RTI, saham GIAA mengalami penurunan sebesar Rp22 atau 6,96 persen ke Rp294 per unit.

Miliki Utang Rp70 Triliun, Saham Garuda (GIAA) Anjlok 6 Persen (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement