Selfie Miftahul Jannah
1. Menetapkan Tujuan Investasi
Adanya tujuan investasi yang spesifik dapat membantu Anda menyesuaikan strategi investasi dan besaran dana yang diperlukan. Contohnya, jika Anda menyiapkan tujuan untuk dana pensiun, Anda dapat mempertimbangkan investasi yang memberikan pendapatan pasif yang stabil.
2. Kenali Profil Risiko
Profil risiko investor yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda. Profil risiko menunjukkan seberapa besar kemampuan investor dalam menerima risiko pada sebuah investasi. Profil ini terdiri dari investor yang menghindari risiko tinggi (konservatif), menoleransi sebagian risiko investasi (moderat), dan tipe investor yang berani mengambil risiko tinggi (agresif).
3. Berinvestasi secara Teratur
Melakukan investasi secara teratur dapat membantu Anda dalam membangun kebiasaan berinvestasi. Anda dapat melakukannya secara bulanan atau tahunan dengan jumlah yang konsisten. Anda juga dapat memanfaatkan fluktuasi pasar untuk memperoleh rata-rata harga yang lebih baik.
Dengan melakukan investasi jangka panjang selama usia produktif, diharapkan dapat memberi keamanan pada kondisi finansial untuk masa depan Anda. Obligasi dan sukuk dapat dijadikan sebagai pilihan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang tetap (fixed rate).
Anda dapat melakukan investasi di obligasi korporasi yang sedang dalam periode penawaran awal (bookbuilding) yaitu Obligasi berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan indikasi kupon hingga 12,50%, serta Penawaran Awal Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap II Tahun 2024 dengan indikasi kupon dan cicilan imbalan Sukuk Ijarah hingga 11,00%.
