Selain itu, perseroan juga melihat adanya perubahan perilaku konsumen di masa pemulihan pandemi Covid-19, di mana masyarakat terlihat lebih suka menghabiskan waktu untuk makan di luar dibandingkan masak di rumah. Disrupsi preferensi sosial tersebut tentunya memengaruhi kinerja perseroan sepanjang 2022.
“Namun berkat kerja keras dan dukungan strategi yang tepat, kami tetap mampu menciptakan kinerja yang baik atas sejumlah rencana dan strategi yang telah dirumuskan dan disepakati,” ujar Paulus.
KEJU mengantongi laba bersih sebesar Rp117,37 miliar pada 2022, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp144,70 miliar. Sementara itu, perseroan mencatatkan angka penjualan sebesar Rp1,04 triliun yang didominasi oleh penjualan produk keju blok sebesar 80,56%, disusul penjualan produk keju lembaran sebesar 16,5%.
(FRI)