“Pertumbuhan ekspor yang solid dan pengelolaan biaya yang efisien membuat perseroan yakin dalam mempertahankan tingkat profitabilitas serta beradaptasi dengan dinamika pasar secara efektif,” katanya.
Pada 2025, WOOD optimistis memaksimalkan momentum pertumbuhan pasar perumahan AS yang diproyeksi terus berkembang secara stabil. Prediksi penurunan suku bunga serta potensi penerapan tarif AS terhadap kayu dari Kanada dan Meksiko dapat mendorong permintaan terhadap sumber alternatif dan menciptakan potensi bagi WOOD.
Meskipun rencana tarif resiprokal AS sebesar 32 persen berpotensi memiliki dampak terhadap sejumlah kategori produk, namun untuk segmen building component yang merupakan kontributor utama pendapatan WOOD, dipastikan tidak terdampak tarif timbal balik AS ini.
Lebih lanjut, penerapan tarif tersebut telah ditunda selama 90 hari untuk membuka ruang negosiasi bilateral dan meredakan tekanan jangka pendek.
"WOOD juga memperluas jangkauan globalnya melalui diversifikasi pasar, termasuk menjalin kerja sama bisnis strategis dengan mitra dari China untuk meluncurkan produk outdoor furniture berbahan aluminium dan juga flooring untuk pasar Eropa," kata manajemen.