IDXChannel – Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) jatuh 8 persen dalam dua hari perdagangan terakhir usai melonjak tinggi di awal pekan lalu. Kapan emiten tambang tembaga dan tembaga rebound?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham AMMN ditutup di Rp12.075 per saham pada Jumat (2/6/2024) atau lebih rendah 3,01 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Aksi ambil untung (profit taking) yang terjadi pada Kamis (minus 5,68 persen) dan Jumat terjadi usai AMMN terbang 19,81 persen pada Kamis dan menguat pada Selasa dan Rabu.
Secara teknikal, dalam chart harian, AMMN masih membentuk candle merah pada Jumat, tetapi masih mampu bertahan di atas garis moving average (MA) 10 hari.
Apabila mampu membentuk candle hijau dan bertahan di atas MA 10 dengan volume yang meyakinkan, rebound AMMN berpotensi solid, dengan level resistance terdekat di area 12.850.
Sebaliknya, apabila bear kembali mengalahkan bull, AMMN berpeluang ke bawah MA 10 dan menguji level support di kisaran level psikologis 11.000 dan MA 20 (10.660).
Sebelumnya, pemerintah Indonesia akan mengeluarkan izin ekspor konsentrat tembaga untuk perusahaan pertambangan Freeport Indonesia dan Amman Mineral Internasional.
Demikian kata seorang pejabat Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Jumat, dikutip Reuters (31/5), untuk memastikan bahwa ekspor kedua perusahaan tersebut tidak akan terganggu.
Izin ekspor Freeport dan Amman saat ini habis masa berlakunya pada Jumat lalu.
“Izin tersebut akan berlaku mulai 1 Juni,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Budi mengatakan kedua perusahaan tersebut akan diizinkan mengekspor tembaga hingga 31 Desember 2024.
Menurut catatan Reuters, Indonesia melarang pengiriman semua mineral mentah mulai Juni 2023, tetapi Freeport dan Amman diberi dispensasi selama setahun untuk mengekspor konsentrat tembaga perusahaan agar para penambang memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pembangunan pabrik peleburan (smelter) mereka.
Kedua perusahaan tersebut telah melobi pemerintah untuk perpanjangan lagi, dengan alasan bahwa pabrik peleburan mereka tidak akan mencapai kapasitas penuh pada bulan depan.
Amman telah mulai mengoperasikan pabrik peleburannya dan produksi batch pertama katoda tembaga diharapkan terjadi pada paruh kedua 2024, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Pada 8 Mei, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan memperpanjang izin ekspor Freeport dan Amman, tetapi tidak memberikan rinciannya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.