IDXChannel - Emiten budidaya udang vaname, PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) mencatat penurunan kas yang cukup tajam sepanjang 2024.
Per 31 Desember 2024, kas perseroan anjlok hampir 50 persen menjadi Rp4,3 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,2 miliar.
Manajemen Agro Bahari menjelaskan, menipisnya kas perseroan disebabkan oleh berkurangnya pendapatan akibat anomali cuaca, curah hujan tinggi, dan kualitas genetika benur udang yang berada di luar kendali perseroan. Faktor-faktor tersebut turut memengaruhi parameter budidaya dan produktivitas tambak.
“Kas dari aktivitas operasional menurun karena target panen tidak tercapai, disebabkan adanya mortalitas yang cukup tinggi akibat cuaca ekstrem, penurunan kualitas parameter air laut, serta munculnya penyakit baru,” tutur manajemen menjawab pertanyaan Bursa, Selasa (24/6/2025).
Perseroan menegaskan, beban operasional tidak mengalami perubahan signifikan lantaran sebagian besar terdiri dari biaya tetap (fixed cost), seperti gaji karyawan dan biaya listrik. Untuk menjaga kualitas budidaya udang, perseroan harus meningkatkan dosis penggunaan saprotan (vitamin, mineral, dan treatment) lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk menjaga arus kas dan memperbaiki kinerja, UDNG menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya mengoptimalkan produksi udang vaname dengan pengendalian ketat terhadap kualitas air dan kesehatan benur maupun udang.
Di saat yang sama, perusahaan terus melakukan efisiensi biaya, terutama pada pos-pos yang masih dapat ditekan. Perseroan berharap dengan beroperasinya kolam tambak milik entitas anak, PT Mitra Bahari Sejahtera (MBS) dapat mendongkrak pendapatan grup.
"Namun dengan telah beroperasionalnya kolam tambak entitas anak (MBS), diharapkan mampu mendongkrak performa pendapatan group perseroan," tutur manajemen.
(DESI ANGRIANI)