Fiki Ariyanti
"Merujuk pada Laporan Keuangan Perseroan 2023, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD1,30 juta setara dengan Rp20,09 miliar, namun perseroan masih membukukan saldo laba negatif per 31 Desember 2023," ujar Erlien, Jakarta, Rabu (10/7).
Meski rencana pembagian dividen ESTI memenuhi Pasal 71 UU No 40 tahun 2007. Namun UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mensyaratkan dividen hanya boleh dibagikan apabila perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Terkait dengan pemenuhan UU No. 40 Tahun 2007 dalam pelaksanaan rencana pembagian dividen, diakui Erlien, perseroan telah melakukan pertemuan secara daring dengan Bursa Efek lndonesia (BEI) pada 10 Juli 2024 terkait konsekuensi suspensi perdagangan saham perseroan bila pembagian dividen tetap dilaksanakan.
"Atas dasar kesadaran perseroan untuk memenuhi UU No. 40 Tahun 2007 dan untuk mencegah agar perdagangan saham perseroan tetap berjalan (tidak ada suspensi),
maka dengan ini perseroan memberitahukan pembatalan atas jadwal pembagian dividen," ucap Erlien.
