IDXChannel - PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) mencatatkan kinerja yang menurun pada tahun lalu. Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp29,18 miliar pada 2022, atau bengkak hingga 110,69% dari tahun sebelumnya sebesar Rp13,85 miliar.
Hal itu sejalan dengan penjualan MPRO tahun lalu yang merosot 78,40% menjadi Rp14,46 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp66,95 miliar.
Berdasarkan segmentasinya, penjualan apartemen tercatat sebesar Rp1,64 miliar, segmen service charge mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,03 miliar, segmen utilitas mencatatkan pendapatan sebesar Rp90,66 juta, serta segmen kantor mencatatkan penjualan sebesar Rp11,68 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan turun menjadi Rp7,64 miliar dari sebelumnya Rp39,72 miliar. Kemudian, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp571,65 juta serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp17,49 miliar.
Per Desember 2022 lalu, aset MPRO juga susut 2,09% menjadi Rp1,72 triliun, dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp1,76 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp399,65 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,32 triliun.
Seperti diketahui, MPRO merupakan perusahaan properti yang berkedudukan di ibu kota Jakarta dan memiliki berbagai proyek properti yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Sejumlah proyek perseroan antara lain, The Kahyangan di Solo Baru yang merupakan daerah pemukiman elit yang kini mulai berkembang ke arah pembangunan sarana prasarana modern seperti lifestyle mall, apartemen, dan hotel berbintang.
Kemudian, Simprug Signature di Tangerang Selatan yang dibangun untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat hunian bagi masyarakat metropolitan, dalam perencanaan jangka panjangnya, akan dibangun sebanyak 7 tower apartemen di kawasan ini. Lokasi proyek berdekatan dengan beberapa apartemen lainnya seperti Kebayoran Icon, Grand Pakubuwono, dan 1 Park Avenue.
Selanjutnya, The Grand Maja yang berlokasi di Lebak, Banten, yang merupakan proyek perumahan sederhana, ruko, kawasan perkantoran, juga pusat perbelanjaan, serta Tanjung Layar Beachfront di Makassar yang merupakan proyek apartemen, townhouses, dan shophouses.
(FRI)