Pola Transaksi Saham NATO dan BHAT Masuk Radar UMA BEI

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) dan PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) dalam radar pantauan akibat adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Diketahui, NATO merupakan emiten pengembang properti di Bali ini menunjukkan gerak saham yang cenderung naik-turun dalam perdagangan sepekan, melemah 0,43%. Bahkan, saham NATO terlihat naik, namun candle berwarna merah pada Kamis (22/6) kemarin, di level 458.

Sedangkan BHAT, emiten jasa konsultasi manajemen kepada entitas anak ini cenderung turun sejak lima hari perdagangan, melemah 8,80%. Hingga perdagangan Kamis kemarin, saham BHAT melemah 2,56% di angka 570 per saham.

"Dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham NATO dan BHAT yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan P.H Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Mulyana, dikutip Jumat (23/6/2023).

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai NATO adalah informasi tanggal 22 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penyampaian materi Public Expose - tahunan.

Sebagai informasi, sebelumnya bursa telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham NATO pada tanggal 2 Agustus 2022, 28 November 2022, dan 21 Maret 2023.

Sedangkan informasi terakhir mengenai BHAT adalah informasi tanggal 22 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penyampaian materi Public Expose - tahunan.

Hampir sama, sebelumnya bursa telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham BHAT pada tanggal 2 Agustus 2022, 28 November 2022, dan 21 Maret 2023.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NATO dan BHAT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.



(SAN)