Sementara dari Eropa, tren inflasi juga diperkirakan bakal turun, dari semula 10,1 persen secara tahunan pada November 2022, menjadi 9,2 persen saja di Desember 2022 lalu.
Atas sekian tren yang ada di level global tersebut, pelaku pasar pun memprediksi Bank Indonesia (BI) juga bakal cenderung menahan tingkat suku bunga acuannya di level 5,5 persen, dalam RapaT Dewan Gubernur (RDG) BI pada Januari 2023 ini.
Proyeksi ini, dalam pandangan Phintraco Sekuritas, bakal memicu rebound terhadap saham-saham yang selama ini cukup sensitif terhadap sentimen suku bunga, seperti saham perbankan.
Dengan kondisi tersebut, Tim Riset Phintraco Sekuritas pun tak ragu untuk merekomendasikan posisi buy bagi pelaku pasar, terhadap sejumlah saham yang dinilai prospektif, seperti saham BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI.
Tak hanya itu, sentimen suku bunga diyakini juga cukup sensitif bagi pergerakan saham properti dan konstruksi, seperti ASRI, ADHI dan WIKA.