Level support GOTO berada di kisaran 65-64.
Sementara, indikator momentum seperti ROC masih berada di area negatif. Demikian pula indikator MACD yang masih di teritorial negatif.
Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan Selasa (19/3), GOTO mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan entitas induk senilai Rp90,39 triliun pada 2023, bengkak 128,43% year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang mencapai Rp39,57 triliun. Sementara, rugi tahun berjalan yang diakui sebesar Rp90,51 triliun.
Ini terjadi akibat kerugian penurunan nilai goodwill GOTO yang diklaim sebesar Rp78,76 triliun. Secara operasional, kerugian GOTO melandai 66,10% yoy menjadi Rp10,27 triliun, dari periode 2022 yang sebesar Rp30,32 triliun.
Penurunan rugi sejalan dengan pertumbuhan pendapatan hingga efisiensi biaya dan beban. Hingga akhir 2023, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp14,78 triliun, tumbuh 30,27% yoy, sedangkan total biaya-beban GOTO mencapai Rp25,06 triliun, alias berkurang 38,86% yoy.
Dalam keterangan resminya, manajemen mengakui rugi bersih Rp90,5 triliun dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku.