“Kebijakan moneter AS terkait data inflasi hanyalah sebagian dari ceritanya,” jelas Armbruster. “Minat global terhadap emas fisik tetap kuat.”
“Hanya karena emas mencapai rekor tertinggi baru, bukan berarti harganya tidak bisa naik lebih tinggi lagi,” katanya, dengan mencatat bahwa belanja pemerintah AS melonjak drastis, tanpa tanda-tanda akan melambat.
Sebuah survei terbaru menunjukkan, bank sentral meningkatkan alokasi mereka ke emas dan mengurangi alokasi mereka ke dolar AS.
“Defisit federal AS yang bernilai triliunan dolar memicu inflasi dan merusak nilai mata uang kita. Jika dipaksa memilih, apakah bank sentral asing lebih memilih menginvestasikan cadangan mereka dalam dolar AS atau emas?” demikian kata Armbruster. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.