Anggie Ariesta
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dalam radar pantauan akibat adanya penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Diketahui, emiten jasa konstruksi umum ini menunjukkan gerak saham yang menurun secara signifikan, turun 39,81% pada 5 hari terakhir perdagangan. Adapun, saham SMKM ditutup turun pada perdagangan Selasa (6/6/2023) dengan melemah 9,71% di level 316.
"Dengan ini kami menginformasikan adanya penurunan harga saham SMKM yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Selasa (6/6/2023).
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai SMKM adalah informasi tanggal 5 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan informasi atau fakta material keterbukaan informasi pengunduran diri Komisaris PT. Sumber Mas Konstruksi Tbk.
Sebagai informasi, sebelumnya bursa telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham SMKM pada tanggal 28 Februari 2023 dan 30 September 2022 lalu.
Saham SMKM juga pernah dilakukan Penghentian Sementara Perdagangan di Pasar Reguler dan Tunai pada periode 24-31 Oktober 2022 dalam rangka Suspensi s.d. Pengumuman Bursa Lebih Lanjut dan pada tanggal 11 Oktober 2022 dalam rangka Cooling Down.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SMKM tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(DES)
