Anggie Ariesta
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dalam radar pantauan akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
FMII emiten yang bergerak dalam bidang real estat dan jasa konstruksi ini menunjukkan gerak saham yang menguat secara signifikan dengan naik 77,78% pada 5 hari terakhir perdagangan. Namun, saham FMII pada penutupan perdagangan Senin (9/1/2023) bergerak melemah di level 480.
Untuk saham PGUN, emiten perkebunan dan produsen kelapa sawit ini juga menguat dalam sepekan lalu, yakni meningkat 35,88%. Saham PGUN hari ini terus bergerak menguat di level 1.165.
"Dengan ini, kami menginformasikan adanya peningkatan harga saham FMII dan PGUN yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., dikutip Senin (9/1/2023).
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai FMII adalah informasi tanggal 7 Desember 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sedangkan informasi terakhir mengenai PGUN adalah informasi tanggal 6 Januari 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham FMII dan PGUN tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(FAY)
