Rahmat Fiansyah
Soal harga pelaksanaan, ACST belum menentukannya. Proses penetapan harga diklaim bakal dilakukan dengan harga wajar, tidak melanggar aturan, dan tidak merugikan investor publik.
Dengan penambahan modal yang signifikan, porsi kepemilikan KSP di ACST memang bakal naik tinggi. Setelah private placement, porsi saham pengendali tersebut naik dari 87,69 persen menjadi 91,2 persen. Sementara saham free float terdilusi hingga 28 persen dari 12,3 persen menjadi tersisa 8,8 persen.
Aksi korporasi ini bertujuan memperbaiki kondisi keuangan ACST. Rencana ini, kata dia, dilatarbelakangi posisi modal kerja bersih perseroan yang minus hingga akhir 2024 sebesar Rp420 juta. Sementara, liabilitas perseroan mencapai Rp2,9 miliar dengan aset Rp2,8 triliun.
Kendati demikian, persentase riil liabilitas terhadap total aset mencapai 105 persen. Dengan begitu, rasio itu melebihi 80 persen dari total aset sehingga memenuhi syarat penambahan modal sesuai POJK 14/2019.
Terkait rencana ini, ACST menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Mei 2025 pukul 14.00 WIB. Rapat tersebut berlokasi di Gedung UT, Jakarta Timur.
(Rahmat Fiansyah)
