sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saraswanti Indoland Development (SWID) Bagi-Bagi Dividen Rp5,86 Miliar

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
05/06/2023 08:22 WIB
perseroan memiliki likuiditas keuangan yang sangat baik. Bahkan, meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Saraswanti Indoland Development (SWID) Bagi-Bagi Dividen Rp5,86 Miliar (FOTO:Dok Ist)
Saraswanti Indoland Development (SWID) Bagi-Bagi Dividen Rp5,86 Miliar (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel – PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 senilai total Rp5,86 miliar.

"Sisa laba bersih tahun berjalan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 akan dicatat sebagai laba yang ditahan atau retained earnings oleh perseroan," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Sekretaris Perusahaan SWID, Agung Cucun Setiawan dalam keterangannya, Senin (5/6/2023).

Tidak hanya penetapan penggunaan laba bersih, pemegang saham juga menyetujui atas laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan perseroan dan persetujuan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

SWID juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum periode Desember 2022, penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan SWID tahun buku 31 Desember 2023, penentuan penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan perubahan anggaran dasar dalam rangka penyesuaian Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 14/POJK.04/2022.

Perseroan pun mematok target pendapatan Rp120 miliar, namun terealisasi Rp135,5 miliar di akhir 2022.

Bahkan, pendapatan itu naik 6,44% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp127,3 miliar. Di sisi laba usaha, pada 2022 dari target Rp31 miliar, namun mampu terealisasi sebesar Rp39,7 miliar. Kinerja yang melebihi proyeksi tersebut membuat perseroan mampu membukukan laba bersih senilai Rp22,87 miliar dari target yang hanya sebesar Rp9,3 miliar.

Laba bersih tahun berjalan tersebut meningkat 10,46% dibandingkan laba bersih periode yang sama 2021 sebesar Rp20,7 miliar. Selama periode tahun 2022, perseroan juga berhasil mencatatkan penurunan utang bank dari Rp82,6 miliar menjadi Rp58,5 miliar atau turun 29,4%.

"Hingga akhir 2023, perseroan memerkirakan total utang bank akan terus turun menjadi sebesar Rp37,7 miliar atau turun 35,6% dari posisi per 31 Desember 2022," terang dia.

Pada 2022, perseroan memiliki likuiditas keuangan yang sangat baik. Bahkan, meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh rasio lancar sebesar 3,42 di tahun 2022 dan 2,01 di tahun 2021. Rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,50x dibandingkan 1,17x pada 2021.

Sedangkan debt to asset ratio tahun 2022 adalah sebesar 0,33x dibandingkan tahun lalu yang sebesar 0,54x.

Menurut Cucun, kinerja perseroan yang sangat baik ini tidak lepas dari kemampuan perseroan dalam mengatasi semakin sengitnya persaingan dalam hal lokasi, fasilitas, harga serta kualitas sehingga membuat perseroan harus selalu meningkatkan diferensiasi produk dengan mengadopsi perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi.

Selera pasar yang bergerak secara dinamis menuntut perseroan untuk responsif dalam setiap perencanaan proyek dan desain produk. Perkembangan teknologi yang sangat cepat harus mampu direspon perseroan secara tepat.

Berdirinya hotel-hotel baru menuntut perseroan selalu menjaga kinerja operasional dan tampilan hotel-hotel yang dimilikinya. Perseroan optimis akan mampu bersaing karena keuntungan lokasi, kualitas produk dan kesempatan pemasaran.

"Perseroan juga secara intensif melakukan pemeliharaan hotel serta selalu memberikan suasana dan tampilan yang baru untuk para tamu," tuturnya.

Lebih lanjut, perseroan telah menambah jumlah ruang meeting sebanyak 8 ruangan di Hotel Alana Yogyakarta pada 2022, sehingga pada saat ini memiliki total 23 ruang meeting.

"Dengan penambahan ruang meeting tersebut kami optimis hotel-hotel dimiliki perseroan tetap akan menjadi pilihan utama untuk tujuan MICE di Yogyakarta," ujarnya.

Cucun menambahkan, pada 2022 perseroan telah memulai pembangunan Apartemen Arjuna-Bima. Lalu, tahun 2023 sudah melakukan groundbreaking pengembangan Villa Resort Banyu Bening.

Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk dapat terus meningkatkan kinerja perseroan. Dengan semakin hilangnya pandemi Covid-19 dan didukung dengan masih tingginya kebutuhan perumahan membuat perseroan sangat optimistis terhadap kinerja 2023.

Selain itu, prospek industri properti didukung oleh semakin terhubungnya konektivitas antarkota dengan dibangunnya ruas-ruas jalan tol. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah akan semakin terhubung dengan adanya Jalan Tol Yogyakarta–Solo, Yogyakarta–Bawen–Semarang, Yogyakarta–Bandara YIA Kulonprogo akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan interaksi wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang.


"Kondisi tersebut akan sangat berpengaruh positif terhadap proyek-proyek perseroan saat ini," tegas Cucun.



(SAN)

Advertisement
Advertisement