Adapun kas bersih tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur, khususnya dalam rangka penyelesaian tahapan Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) tahap 3, 4, dan 5.
Sepanjang 2024, WSBP berhasil mencatatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp2,37 triliun yang berasal dari berbagai lini bisnis. Lini precast berkontribusi sebesar Rp860,85 miliar, diikuti oleh lini Readymix & Quarry sebesar Rp913,16 miliar, Jasa Konstruksi & Instalasi sebesar Rp574,5 miliar, serta lini Sewa Alat sebesar Rp20,23 miliar.
Kontrak-kontrak baru ini diperoleh dari sumber eksternal maupun internal, dengan kontribusi eksternal sebesar 62,65 persen dan internal (dari Waskita Group) sebesar 37,35 persen.
Beberapa proyek di luar Waskita Grup yang digarap WSBP di antaranya Proyek Jalan Tol Palembang-Betung Seksi 3 Pangkalan Balai Betung yang dimiliki oleh PT Hutama Karya, Proyek Pembangunan Bagian Junction Palembang Pada Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim yang dimiliki oleh PT Hakaaston.
Kemudian Proyek Pembangunan Pengaman Pantai NCICD Fase A Lokasi 1 Paket 2 yang dimiliki oleh PT Trico Wana, Proyek Nusantara International Convention and Exhibition District 18 PIK 2 yang dimiliki oleh PT Industri Pameran Nusantara, Sumbawa LNG/Liquefied Natural Gas (gas alam cair) Terminal and Regasification Project yang dimiliki oleh PT JGC Indonesia, dan berbagai proyek lainnya.