"TUGU bersikap hati-hati dalam menilai dan menerima nasabah, tercermin dari rasio klaim yang lebih rendah dibandingkan dengan industri pada umumnya: FY23 sebesar 36 persen vs 44 persen," ujar Ryan.
Ryan juga menambahkan bahwa TUGU memiliki kemampuan yang baik untuk mengidentifikasi dan memetakan risiko nasabah maupun suatu proyek yang membuatnya optimis bahwa rasio klaim perseroan dapat terjaga ke depan.
Dividen juga menjadi aspek yang tak luput jadi sorotan. Ryan menilai bahwa lonjakan laba bersih TUGU di 2023 atas kemenangan kasus hukum dengan Citibank Hong Kong membuatnya mampu memberikan dividen jumbo dengan yield sampai 13 persen.
Di tahun ini, kinerja TUGU yang kinclong diprediksi akan berlanjut dan kemampuan TUGU dalam membagikan dividen juga masih akan terjaga.
Ryan sendiri memperkirakan apabila rasio dividen dipertahankan di kisaran 40 persen dari laba maka imbal hasil dividennya dapat mencapai enam persen.
"Inisiasi BELI saham TUGU, dengan Target Price di Rp 1.600 dan yield dividen c.6% – menyiratkan 0,61x FY25F P/BV," tulis Ryan, dalam laporan riset terbarunya.
(taufan sukma)