Investment Analyst Stockbit Sekuritas Michael Owen Kohana, dalam sebuah catatan, mengatakan skandal ini akan berdampak pada ASII, meskipun terbatas.
“Meski demikian, sentimen negatif berpotensi muncul dari kekhawatiran calon pembeli terhadap standar keamanan produk Toyota. Sebelumnya, Daihatsu Jepang — yang masih satu grup dengan Toyota — juga sempat menghentikan pengiriman semua kendaraannya karena skandal uji keselamatan pada akhir 2023,” kata Michael dikutip Selasa (4/6).
Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas mengingatkan kondisi makro yang lebih lemah dan memperkirakan penjualan kendaraan roda dua Astra akan turun mulai 24 Mei 2024 dan seterusnya, dan memperkirakan penjualan roda empat akan semakin melemah.
BRI Danareksa menurunkan perkiraan FY24F atau proyeksi kinerja keuangan tahun fiskal 2024 untuk volume penjualan roda dua dan roda empat ASII menjadi 4,5 juta dan 473 ribu unit alias 6 persen dan 21 persen di bawah asumsi sebelumnya.
“Perkiraan volume penjualan baru kami menyiratkan penurunan penjualan yoy sebesar 7 persen untuk roda dua dan16 persen untuk roda empat pada tahun fiskal 2024. Kami juga memangkas perkiraan pendapatan sebesar 18 persen untuk roda dua dan 21 persen untuk roda empat untuk segmen otomotif,” tulis BRI Danareksa Sekuritas dalam catatannya.
BRI Danareksa Sekuritas juga mempertahankan peringkat Hold saham ASII dengan harga saham untuk taking profit di level Rp5.100 karena prospek pertumbuhan yang lebih menantang meskipun valuasi saham murah.
Senada, Mirae Sekuritas memperkirakan saham ASII akan terbebani pendapatan bersih dan laba bersih pada kuartal I-2024 yang turun, sejalan dengan penurunan sektor otomotif dan kinerja bisnis alat berat dan pertambangan.
“Kami mempertahankan target harga di Rp6.050 per saham dengan rekomendasi trading Buy. Kami mempertahankan asumsi penilaian karena penjualan mobil pada 1Q24 tetap sesuai dengan perkiraan kami,” tulis analis Mirae Assets sekuritas.
Sementara menurut analisis Macquarie Sekuritas, penjualan kendaraan roda empat Astra dalam empat bulan pertama 2024 dipengaruhi oleh pendekatan wait-and-see konsumen akibat pemilu.
Selain itu, adanya kendala daya beli untuk segmen konsumen berpendapatan menengah.
“Namun, kami melihat adanya ruang untuk peningkatan bertahap mulai bulan Mei. GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 18-28 Agustus juga akan menjadi katalisator lainnya,” tulis riset Macquarie Sekuritas. (ADF)