Sementara Prajogo melalui PDNI HPAM Cap Fund juga terus melakukan akumulasi saham SSIA. Belakangan, pemilik Grup Barito itu memborong 27,47 juta saham SSIA sehingga total kepemilikannya menjadi 294 juta saham (6,25 persen).
SSIA menjadi "rebutan" para konglomerat karena perusahaan saat ini tidak memiliki pengendali. Perseroan memiliki lini bisnis yang prospektif mulai dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan hingga Hotel Gran Melia.
Di luar saham masyarakat, Djarum lewat DIA kini menjadi pemegang saham terbesar SSIA dengan porsi 9,06 persen. Di posisi kedua ada PT Arman Investment Utama sebesar 8,52 persen.
Selanjutnya ada nama Intrepid Investment Ltd 8,2 persen yang merupakan perusahaan offshore, dan terakhir PT Persada Capital Investama milik Arini Subianto 7,85 persen.
Dengan demikian, saham publik tersisa 66,37 persen. Angka ini berkurang dibandingkan posisi per 30 Juni 2025 yang mencapai 73,39 persen.
(Rahmat Fiansyah)