Taufan Sukma/IDX Channel
IDXChannel - Pergerakan harga emas melanjutkan tren penguatannya dalam tiga hari terakhir, dengan perdagangan pada Kamis (Jumat pagi, 26/8/2022) ditutup melonjak US$9,9 per troy ounce (0,56 persen) menuju US41.771,4 per ounce.
Seperti perdagangan sebelumnya, penguatan pada hari ini juga masih ditopang oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap deretan mata uang utama dunia lainnya. Indeks dolar, yang menakar kekuatan nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama dunia, tercatat merosot 0,19 persen menjadi 108,4670.
Pelemahan diyakini terjadi lantaran pasar masih sedang menunggu kabar baik dari pertemuan tahunan Bank Sentral AS, Federal Reserves (The Fed) di Jackson Hole Economic Symposium, Jumat (26/8/2022) hari ini.
Salah satu yang paling ditunggu dari pertemuan tersebut diantaranya adalah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk terkait arah kebijakan suku bunga acuan yang bakal diterapkan ke depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menguat US$9,9 dolar AS (0,56 persen), melanjutkan penguatan yang telah terjadi dalam dua sesi sebelumnya, di mana harga emas berjangka sudah terkerak hingga 0,9 persen.
Penguatan kali ini juga melanjutkan tren serupa yang terjadi dalam dua hari sebelumnya, di mana pada Selasa (23/8/2022) harga emas merangsek naik sebesar US$12,8 dolar AS (0,73 persen) menuju US$1.761,2 dolar per ounce, dan lalu kembali terangkat tipis sebesar 30 sen (0,02 persen) menuju US$1.761,5 dolar per ounce pada Rabu (24/8/2022).
Penguatan tersebut memutus start buruk perdagangan di awal pekan, di mana pada Senin (22/8/2022) harga emas masih mengalami minus US$14,5 dolar (0,82 persen) menuju US$1.748,4 per ounce. (TSA)
