sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Turun Tajam, Saham GOTO Jadi Beban IHSG selama Oktober

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
21/10/2023 13:36 WIB
Saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi beban IHSG selama Oktober.
Turun Tajam, Saham GOTO Jadi Beban IHSG selama Oktober. (Foto: MNC Media)
Turun Tajam, Saham GOTO Jadi Beban IHSG selama Oktober. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi beban untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama bulan ini usai anjlok di tengah sentimen negatif yang ada.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ambles 6,25 persen ke Rp60 per saham pada Jumat (20/10/2023). Nilai transaksi mencapai Rp327,66 miliar dan volume perdagangan 5,44 miliar saham.

Dengan ini, dalam dua pekan terakhir, saham GOTO memerah 9 kali dan hanya menghijau sekali, sebesar 1,59 persen pada Kamis (19/10).

Pada Senin (16/10), GOTO bahkan sempat menyentuh level terendah sepanjang masa (all time low/ATL) pada perdagangan intraday pukul 10.10 ke Rp54 per saham (anjlok 19 persen secara harian). Pada hari itu, GOTO akhirnya memangkas penurunan menjadi 1,49 persen ke posisi Rp66 per saham.

Selama Oktober, saham GOTO hanya menguat 2 kali, pada 5 dan 19 Oktober, stagnan 2 kali, dan 11 kali ditutup memerah.

Alhasil, ini membuat GOTO menjadi pemberat (laggard) terbesar IHSG selama bulan ini, yakni menyumbang minus 51,78 poin. IHSG sendiri minus 1,31 persen selama Oktober.

Tidak hanya selama Oktober, GOTO juga menjadi laggard nomor 1 IHSG selama 2023, yakni dengan menekan kinerja indeks acuan tersebut sebanyak 69,31 poin.

Selain GOTO, saham bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan emiten konglomerasi Grup Astra PT Astra International Tbk (ASII) juga menjadi laggard kedua dan ketiga IHSG di Oktober, masing-masing dengan kontribusi minus 25,05 poin dan minus 23,69 poin.

Sementara, saham emiten geotermal Prajogo Pangestu yang baru saja melantai pada 9 Oktober 2023 PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan emiten tambang emas dan tembaga Grup Salim dan keluarga Panigoro yang juga baru debut pada 7 Juli 2023 lalu menjadi leader, dengan menyumbang 125,94 poin dan 21,90 poin selama Oktober.

Dirut GOTO Buka Suara

Bos PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) angkat bicara di tengah kabar para founder perusahaan yang telah dan berencana menjual saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing tersebut.

Asal tahu saja, kabar aksi jual dan rencana lego di masa depan para pendiri GOTO menjadi sentimen negatif untuk saham GOTO akhir-akhir ini.

Dalam keterangan tertulis yang diterima IDXChannel, Direktur Utama GOTO Patrick Walujo menegaskan, untuk merespons keterbukaan informasi GOTO, Kamis (19/10/2023), keputusan pribadi beberapa mantan anggota direksi untuk menjual saham mereka tidak mengindikasikan keraguan terhadap perseroan atau masa depan bisnisnya.

“Keputusan tersebut adalah keputusan pribadi yang bergantung pada kondisi masing-masing individu dan tidak terkait sama sekali dengan strategi, kinerja, atau komitmen GoTo kepada para pemegang sahamnya,” jelas Patrick Walujo dalam keterangan tertulis, dikutip IDXChannel, Jumat (20/10).

Patrick bilang, GoTo selalu mempertahankan kecukupan permodalan, dan setiap unit bisnis, termasuk On-Demand Services, E-commerce, serta Financial Technology, mencatatkan peningkatan kinerja dan pertumbuhan.

Di samping itu, demikian jelas Patrick, GOTO terus berinovasi, dengan menghadirkan GoCar Hemat, GoFood Hemat, GoRide Transit, aplikasi GoPay, dan GoPay Tabungan by Jago.

“Inovasi tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan dan operasionalnya, termasuk di antaranya peningkatan pendapatan dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan,” imbuhnya.

Yang terang, masih mengutip Patrick, pimpinan perseroan, dan seluruh bagian dari GoTo, kini fokus menjalankan strategi bisnis Perseroan, mencapai tujuan-tujuan profitabilitas Perseroan, dan mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabel untuk jangka panjang.

Sebelumnya, para founder GOTO Andre Soelistyo, William Tanuwijaya, dan Kevin Aluwi berniat untuk menjual saham GOTO.

Niatan penjualan saham oleh para pendiri GOTO tersebut terungkap dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/10/2023) malam.

"Dalam hal ini, mohon kiranya Corporate Secretary menanyakan terlebih dahulu kepada pemegang saham utama dalam menjawab konfirmasi terkait rencana pemegang saham utama dengan kepemilikan sahamnya di Perseroan," tulis Bursa meminta klarifikasi GOTO.

Manajemen GOTO kemudian merespons dengan menyakan kepada pemegang saham utama.

Mereka yaitu pemegang saham pengendali Perseroan yang secara kolektif memiliki hak suara sebesar 20 persen. 

Dalam keterbukaan informasi BEI, disebutkan Andre Soelistyo memiliki rencana untuk melakukan penjualan saham yang bisa dijual sampai dengan sejumlah 998.156.000 saham Seri A Perseroan.

Lembar saham ini sejumlah sekitar 10 persen dari total kepemilikan sahamnya saat ini di Perseroan dalam jangka waktu menengah.

Sementara William Tanuwijaya dapat menjual sahamnya sejumlah 3.097.419.000 saham Seri A Perseroan atau sekitar 15 persen dari total kepemilikan sahamnya saat ini di Perseroan dalam jangka waktu menengah.

Selain keduanya, ada juga sosok Kevin Aluwi yang merupakan salah satu founder yang saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai bagian dari manajemen GOTO.

Sejak tidak lagi memegang posisi-posisi strategis di Perseroan, Kevin sudah melakukan penjualan saham dalam rangka diversifikasi dan menyeimbangkan kembali portofolio pribadi.

“Beliau berencana untuk terus melakukan penjualan atas bagian dari saham Seri A yang dimilikinya di Perseroan,” tulis dokumen dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Jumat (20/10).

Patrick Walujo Borong Saham

Patrick sejatinya sempat mencoba menenangkan pasar dengan melakukan pembelian atas saham perseroan dengan nilai Rp10 miliar.

Patrick membeli 148,15 juta saham seri A atau dengan persentase kepemilikan saham 0,01%.

"Jumlah saham yang dibeli 148.150.000 lembar saham Seri A yang merupakan saham yang diperoleh melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia atau setara dengan 0,01% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan," tulis Patrick dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (17/10/2023).

Harga rata-rata pembelian ini adalah Rp67,5 per saham sehingga Patrick diperkirakan merogoh kocek sebesar Rp10 miliar.

"Transaksi dilaksanakan melalui pasar reguler di Bursa Efek Indonesia pada 16 Oktober 2023," ungkap Patrick.

Sebelum melakukan transaksi, kepemilikan saham Patrick di GOTO berjumlah 62.920.000 lembar saham.

Melalui transaksi tersebut, kepemilikan saham seri A Patrick di GOTO meningkat menjadi 211.070.000 lembar saham atau setara dengan 0,02% dari total saham perseroan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement