Wall Street Ditutup Naik, Dow Jones cs Melonjak di Atas 1 Persen

IDXChannel - Wall Street dengan indeks S&P 500 melonjak pada perdagangan Senin (9/9/2024) waktu setempat, bangkit dari kemerosotan mingguan terbesarnya sejak tahun 2023.

Hal ini juga karena investor mencerna jajaran iPhone baru Apple yang dilengkapi AI dan menantikan data inflasi minggu ini.

Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham naik 484 poin atau 1,2 persen, indeks acuan S&P 500 naik 1,2 persen, dan Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik 1,2 persen.

"Kami tidak berpikir reli didorong oleh berita tertentu yang keluar sejak penutupan hari Jumat, tetapi sebaliknya beberapa pembelian (sederhana) saat turun yang sebagian besar didorong oleh kondisi oversold dan antisipasi dukungan moneter," kata analis di Vital Knowledge dalam sebuah catatan kepada klien.

Apple stagnan setelah peluncuran iPhone terbaru, perangkat lunak AI. Apple Inc (NASDAQ:AAPL) ditutup datar, berjuang untuk bergabung dalam reli teknologi bahkan saat raksasa teknologi itu meluncurkan model iPhone barunya, dan memamerkan perangkat lunak kecerdasan buatan generatifnya, Apple Intelligence.

Adapun iPhone 16 Apple diharapkan mulai dari USD799, dan USD899 untuk model 16 plus. Raksasa teknologi itu juga mengonfirmasi bahwa Apple Intelligence akan diluncurkan pada bulan Oktober.

Apple juga mengumumkan Watch Series 10 dan Airpods 4 yang didesain ulang. Acara produk itu diawasi ketat untuk tanda-tanda bahwa upaya Apple dalam AI dapat memicu siklus pemutakhiran baru untuk iPhone.

Data inflasi siap dirilis karena pemangkasan suku bunga Fed menjadi fokus. Data inflasi termasuk indeks harga konsumen dan indeks harga produsen untuk bulan Agustus dijadwalkan akan dirilis masing-masing pada hari Rabu dan Kamis. Duo pembaruan inflasi adalah data ekonomi papan atas terakhir menjelang pertemuan Fed pada 18 September.

UBS mengatakan pihaknya melihat risiko kejutan naik dalam CPI inti untuk bulan Agustus, khususnya, jika harga rumah sakit bangkit kembali.

Namun, dengan pasar tenaga kerja sekarang berada di kursi penggerak kebijakan moneter, dan mengikuti laporan penggajian nonpertanian yang lebih lemah minggu lalu, banyak yang memperkirakan Fed akan memangkas pada pertemuannya minggu depan.

Taruhan investor bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin berada di 73 persen pada Senin pagi, menurut FedWatch Tool milik CME Group (NASDAQ:CME) yang dipantau secara ketat.

Sementara itu, kemungkinan pemotongan 50 basis poin berada di 27 persen setelah melonjak sebentar di atas 50 persen segera setelah data pekerjaan.

Saham Boeing melonjak setelah perjanjian serikat pekerja sementara; Palantir, Dell siap bergabung dengan S&P 500
Saham Boeing (NYSE:BA) naik lebih dari 3 persen setelah secara tentatif menyetujui untuk membayar kenaikan gaji sebesar 25 persen untuk serikat pekerja terbesarnya, yang mungkin dapat menghindari pemogokan yang dapat mengancam tekanan lebih lanjut pada produsen pesawat yang tengah berjuang itu.

Bersamaan dengan kenaikan upah, kesepakatan empat tahun yang diusulkan juga akan mencakup komitmen untuk membangun pesawat baru di wilayah Pasifik Barat Laut AS, peningkatan tunjangan pensiun, dan peningkatan masukan serikat pekerja terhadap kualitas jet.

Palantir Technologies Inc (NYSE:PLTR) dan Dell Technologies Inc (NYSE:DELL) mengalami reli pada hari Senin setelah S&P Global mengumumkan pada hari Jumat bahwa kedua saham tersebut akan bergabung dengan S&P 500 sebelum pembukaan pada tanggal 23 September, menggantikan American Airlines (NASDAQ:AAL) dan Etsy (NASDAQ:ETSY) dalam indeks tersebut.

Saham kripto naik karena Bitcoin melonjak lebih tinggi. Saham di saham terkait kripto seperti bursa mata uang digital Coinbase (NASDAQ:COIN) dan penambang kripto Cleanspark (NASDAQ:CLSK) dan Marathon Digital (NASDAQ:MARA) menguat.

Harga Bitcoin, token digital paling terkenal di dunia, meningkat pada hari Senin, memperpanjang kenaikannya menjadi hari ketiga berturut-turut.






(Kunthi Fahmar Sandy)