IDXChannel – Tiga indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup variatif pada perdagangan Jumat (10/2/2023) waktu setempat. Nasdaq terpantau bergerak turun di saat Dow Jones dan S&P menguat.
Dilansir dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) berakhir naik 169,52 poin atau 0,5% menjadi 33.869,4. Kemudian, S&P 500 (.SPX) naik 8,98 poin atau 0,22%, menjadi 4.090,48 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 71,46 poin, atau 0,61% menjadi 11.718,12.
Nasdaq (.IXIC) membukukan penurunan mingguan pertamanya tahun ini, turun 2,41%, sedangkan S&P 500 (.SPX) mengakhiri pekan ini lebih rendah 1,11% dan Dow Jones turun 0,17%, dalam sepekan yang didominasi oleh komentar hawkish dari Federal A.S. Pejabat cadangan dan laporan pendapatan dari lebih dari separuh konstituen S&P 500.
Adapun Nasdaw berakhir melemah pada Jumat karena saham pertumbuhan megacap berada di bawah tekanan setelah imbal hasil Treasury menunjuk ke tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan saham perusahaan transportasi online Lyft anjlok menyusul perkiraan laba yang suram.
Lyft Inc (LYFT.O) anjlok 36,44% karena menurunkan harga, meningkatkan kekhawatiran akan tertinggal dari saingannya yang lebih besar, Uber Technologies Inc (UBER.N). Saham Uber juga turun 4,43%.
Untuk imbal hasil benchmark 10-tahun Treasury note naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan setelah lelang obligasi 30-tahun pada hari Kamis yang melihat lemahnya permintaan.
"Investor bertanya-tanya apa yang dikatakan pasar obligasi kepada kita bahwa indikator ekonomi tidak memberi tahu kita," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/2/2023).