IDXChannel - Guna mempercepat penyelesaian jalan tol, PT Waskita Karya (Persero) Tbk memberikan pinjaman pemegang saham atau shareholder loan (SHL) kepada PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar Rp6,42 triliun.
Dana pinjaman dari emiten berkode WSKT itu bersumber Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021. Tambahan modal kepada WTR tersebut diberikan untuk penyelesaian jalan tol milik WTR yang tengah pada tahap konstruksi.
Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono, menyebut pemberian SHL tersebut akan digunakan WTR untuk setoran modal kepada PT Waskita Sriwijaya Tol, PT Waskita Bumi Wira dan PT Trans Jabar Tol, serta pemberian dana dalam bentuk SHL kepada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Cimanggis Cibitung Tollways.
"Pemberian SHL diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usaha WTR sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan sebagai Pemegang Saham mayoritas dari WTR," ujar Destiawan, Rabu (6/2/2022).
Destiawan menjelaskan, dengan dukungan pemerintah dan implementasi 8 streams penyehatan keuangan Waskita, emiten dengan kode saham KRAS itu akan fokus pada peningkatan kinerja operasional, salah satunya melalui penyelesaian jalan tol bersama WTR.
Dengan fokus pada bisnis operasional, lanjut dia, perusahaan akan memperbaiki kinerja keuangan pada tahun 2022 dengan cara meningkatkan pendapatan dari sektor konstruksi (peningkatan burn rate).
“Dengan adanya dukungan dari Pemerintah melalui PMN tahun 2021, kami yakin Perseroan dapat melanjutkan proses penyelesaian jalan tol yang sempat tertunda semenjak pandemi Covid-19," katanya.
Selain meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, penyelesaian jalan tol juga dapat memperlancar proses divestasi yang sedang dijalankan Perseroan. Hal ini disebabkan kecenderungan investor memilih jalan tol yang telah beroperasi, baik beroperasi parsial maupun penuh.
Pada 2022, perseroan akan memperoleh PMN senilai Rp3 triliun. PMN tahun ini merupakan PMN tambahan yang bertujuan untuk penyelesaian jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ciawi-Sukabumi.
"Dapat kami sampaikan terkait proyek-proyek yang kontraknya dengan Pemerintah sampai dengan saat ini tidak ada masalah dengan financing-nya," tutur Destiawan. (TYO)