ITB masih menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki jurusan astronomi. Tak heran, jika setiap tahun peminat jurusan ini cukup banyak.
Salah satu fitur paling menarik dari jurusan ini adalah dapat berlatih langsung di Observatorium Bosch yang legendaris. Mahasiswa dapat belajar tentang benda langit, dengan fokus pada penerapan fisika pada benda langit, evolusi dan isi alam semesta, serta kosmologi (studi tentang struktur dan sejarah alam semesta).
2. Jurusan Sastra Belanda UI (Universitas Indonesia)
Fakultas Sastra sebenarnya sangat beragam, namun dari sekian banyak jurusan, hanya satu kampus yang membuka jurusan Sastra Belanda, yaitu Universitas Indonesia (UI).
Seperti jurusan sastra lainnya, juga belajar tentang sastra, sejarah, linguistik, dan budaya di Fakultas Sastra Belanda.
3. Jurusan Teknik Nuklir UGM (Universitas Gadjah Mada)
Buat yang tertarik mempelajari energi nuklir sebagai sumber energi dapat memilih satu-satunya jurusan teknik nuklir di UGM. Calon mahasiswa dengan kemampuan Ilmu Fisika dan Matematika wajib masuk jurusan ini.
4. Jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB (Institut Pertanian Bogor)
Universitas IPB memiliki fakultas unik yang mempelajari pengembangan dan pemberdayaan keluarga, yaitu ilmu keluarga dan konsumen. Seperti namanya, pada jurusan ini akan mempelajari tentang upaya peningkatan ketahanan keluarga, kualitas pengasuhan anak, serta pemberdayaan keluarga dan konsumen.
5. Jurusan Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA (Institut Teknologi Sumatera)
Apa perbedaan jurusan ini dengan astronomi? Jurusan Ilmu Atmosfer dan Planet sebenarnya adalah bagian dari ilmu Astronomi. Jika astronomi mempelajari tata surya secara ekstensif, jurusan ini akan belajar lebih banyak tentang sains yang lebih spesifik lagi.
Dibuka hanya pada 2018, jurusan ini menawarkan pelajaran tentang perilaku atmosfer yang berkaitan dengan iklim dan cuaca di bumi ,serta interaksi antara matahari dan planet-planet di tata surya.
6. Jurusan Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan UNAIR (Universitas Airlangga)
Untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang didorong oleh kemajuan teknologi saat ini, Unair telah membuka jurusan Robotika dan Kecerdasan Buatan. Jurusan ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan robotika dan kecerdasan buatan.
Jurusan ini mengajarkan konsep-konsep dan membuat robot, seperti Siri, Alexa, atau Cortana kepada mahasiswa.
7. Jurusan Teknik dan Transportasi Laut ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Mengelola dan memanfaatkan lautan Indonesia yang luas, yang dikenal sebagai negara maritim, sangat penting untuk dipelajari. Di Teknik Transportasi Laut ITS, jurusan ini akan mempelajari tiga bidang utama dunia maritim, perkapalan, pelabuhan, dan logistik.
Transportasi laut adalah penghubung antar pulau, jadi sangat penting untuk mempersiapkan perjalanan yang aman. Untuk melakukannya, tidak hanya akan mempelajari masalah teknis, tetapi juga aspek politik, sosial dan budaya, serta aspek pertahanan dan keamanan.
8. Jurusan Manajemen Industri Katering UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
Tertarik dengan bidang kuliner? Tidak harus menjadi koki, calon mahasiswa juga dapat bersaing di bidang kuliner dengan mendaftar di Spesialisasi Manajemen Industri Katering yang tersedia secara eksklusif di UPI.
Bagian ini mencakup pengelolaan operasional sebuah usaha kuliner, mulai dari perencanaan, pengelolaan hingga pemasaran. Kamu juga akan menemukan beberapa dasar yang sangat menarik, seperti informasi tentang masakan kompleks, dari masakan lokal hingga masakan asing.
9. Jurusan Rekayasa Nanoteknologi Unair (Universitas Airlangga)
Dilihat dari namanya, mungkin sudah menduga bahwa Jurusan Teknik Nanoteknologi akan mempelajari material berskala nano atau ultra-small, kemudian memproses bahan kecil ini untuk membuat objek baru dengan properti yang diinginkan.
Salah satu contoh produk nanoteknologi adalah garmen tekstil khusus yang dapat membuat kamu tetap hangat di musim dingin.
10. Jurusan Teknologi Batik Universitas Pekalongan
Pembukaan jurusan Teknologi Batik ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam menanggapi pengukuhan batik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada 2009. Jurusan ini cuma ada satu di Indonesia.
(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)
(FAY)