Ratih Ika Wijayanti
1. Kandungan Emas Lebih Rendah
Emas batangan biasanya memiliki kadar kemurnian yang tinggi, seperti 99,99 persen atau 24 karat. Sementara itu, perhiasan emas umumnya dibuat dengan kadar yang lebih rendah, seperti 18 karat (75 persen emas) atau bahkan 14 karat (58,5 persen emas). Campuran logam lain seperti perak, tembaga, atau nikel ditambahkan untuk membuat perhiasan lebih keras dan tahan lama yang berarti nilai emas murninya lebih rendah.
2. Biaya Pembuatan dan Desain Tidak Masuk dalam Nilai Investasi
Perhiasan emas melibatkan proses desain dan pengerjaan yang kompleks. Biaya ini sudah termasuk dalam harga jual di toko. Namun, saat dijual kembali, nilai desain dan biaya pembuatan ini tidak dihitung, sehingga harga jualnya turun drastis. Sebaliknya, emas batangan dinilai hanya berdasarkan berat dan kadar emasnya, tanpa memperhitungkan bentuk atau desain.
3. Nilai Jual Kembali yang Rendah
Toko emas atau pembeli biasanya memberikan harga beli kembali (buyback) yang lebih rendah untuk perhiasan dibandingkan emas batangan. Selain faktor kadar, perhiasan yang sudah dipakai juga bisa mengalami penyusutan nilai karena kerusakan, goresan, atau perubahan warna. Hal ini tentu tidak terjadi pada emas batangan yang disimpan dalam kondisi terjaga.
4. Kepentingan Fungsional
Perhiasan emas sering dibeli untuk kepentingan estetika atau budaya, bukan semata-mata untuk investasi. Sebaliknya, emas batangan memang dirancang khusus sebagai instrumen investasi. Karena itu, harganya lebih stabil dan mencerminkan nilai pasar emas murni secara langsung.
Itulah beberapa penyebab emas perhiasan lebih murah dibanding batangan yang perlu Anda ketahui. Meskipun perhiasan emas memiliki nilai estetika yang lebih tinggi, namun dari sisi investasi, emas batangan lebih unggul karena kandungan emasnya lebih murni sehingga nilai jual kembalinya lebih tinggi.
