2. Inventaris
Ketika Anda menjadi dropshipper, Anda tidak perlu membeli produk dari supplier karena Anda hanyalah pihak ketiga antara pembeli dan supplier. Oleh karena itu, yang terpenting bagi seorang dropshipper adalah mencari pelanggan, membantu mereka dalam proses pemesanan, dan memastikan proses pengiriman berjalan lancar. Berbeda dengan dealer yang membeli dari pemasok dan mengelola inventaris selama proses penjualan.
3. Modal
Karena tidak perlu membeli barang untuk dijual, dropship tidak perlu menyiapkan modal. Setidaknya seseorang membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk bisa berkomunikasi dengan lancar. Sedangkan reseller harus menyiapkan modal untuk membeli barang untuk kemudian ditawarkan kepada pembeli.
4. Strategi Pemasaran
Untuk menawarkan produk kepada calon pembeli, reseller bisa melakukannya secara langsung karena mereka mengetahui berapa stok yang tersisa. Namun dropshipper tidak bisa melakukan hal serupa karena tidak mengetahui berapa sisa stok yang dimiliki supplier. Inilah sebabnya mengapa dropship harus mempromosikan produknya melalui jejaring sosial dan pesan instan.
Itulah beberapa perbedaan antara dropship dan reseller yang wajib diketahui untuk para pebisnis. Semoga artikel ini dapat membantu Anda. (SNP)