sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

6 Pertimbangan Sebelum Memberi Utang ke Teman, Agar Tidak Rugi dan Makan Hati

Milenomic editor Kurnia Nadya
16/12/2024 19:18 WIB
Pikirkan pertimbangan sebelum memberi utang kepada teman. Jangan sampai Anda berniat membantu, malah berakhir rugi dan makan hati.
6 Pertimbangan Sebelum Memberi Utang ke Teman, Agar Tidak Rugi dan Makan Hati. (Foto: Freepik)
6 Pertimbangan Sebelum Memberi Utang ke Teman, Agar Tidak Rugi dan Makan Hati. (Foto: Freepik)

4. Buat Perjanjian Tertulis

Sebagai pemberi pinjaman, Anda pun harus berani bersikap tegas terhadap peminjam. Seringkali orang tidak tega untuk bersikap tegas, dan bersedia memberikan pinjaman tanpa perjanjian yang jelas. 

Jika perlu, buatlah perjanjian tertulis di atas meterai yang disaksikan oleh satu orang saksi. Agar peminjam mengerti bahwa dia terikat dengan perjanjian yang harus ditaati, dan dia tidak boleh mangkir. 

5. Uang Tidak Kembali

‘Lebih galak orang yang berutang, dibanding orang yang memberi utang’ adalah perkataan yang kerap dikeluhkan orang-orang yang pernah memberi pinjaman kepada orang lain. Inilah hal utama yang juga harus Anda pertimbangkan. 

Seringkali, orang meminjam bukan karena terdesak, tapi karena malas berusaha dan lebih suka jalan keluar yang instan. Ada juga orang yang jadi lebih sinis dan galak ketika pinjamannya ditolak, lalu melontarkan sindiran-sindiran yang membuat Anda merasa bersalah karena menolak memberi pinjaman.

Padahal sebagai orang yang membutuhkan, mestinya dia tidak bersikap seperti itu. Ketika Anda memberi utang kepada orang lain, ada kemungkinan Anda akan berhadapan dengan orang-orang semacam ini. 

Lalu jika Anda memutuskan untuk memberi utang, bisa jadi si peminjam malah mangkir dari janjinya. Ketika ditagih, justru dialah yang bersikap defensif. Padahal Andalah yang dirugikan dalam hal ini.

6. Memberi Utang = Menanggung Risiko 

Ketika Anda memberi utang kepada orang lain, selama uang itu belum kembali ke tangan Anda, berarti Anda tengah menanggung risiko. Ketika peminjam melanggar janji, Anda berisiko rugi. 

Jika peminjam berjanji untuk membayar lunas secara utuh (100 persen) pada waktu yang ditentukan, lalu janji itu dilanggar dengan pembayaran mencicil yang tidak diinformasikan sejak awal perjanjian, Anda pun merugi. 

Bisa saja Anda telah berencana untuk menggunakan uang utuh itu memenuhi kebutuhan penting, lalu rupanya saat tanggal disepakati tiba, peminjam berdalih hanya mampu membayar sebagian. Artinya Anda harus menunda kebutuhan penting Anda sendiri. 

Memberi utang berarti menanggung risiko, berupa arus kas Anda jadi kurang atau tidak lancar karena ada dana—yang mestinya bisa Anda gunakan untuk kebutuhan Anda—belum kembali ke tangan Anda. 

Oleh sebab itulah bank umum menerapkan analisis kredit yang sangat ketat, bahkan beberapa bank tidak mudah memberikan kartu kredit kepada nasabahnya. Karena selama uang pinjaman itu belum kembali, bank harus menanggung risiko. 

Oleh karena itu juga, bahkan dalam Islam pun aturan utang piutang dibuat sangat rinci. Harus disepakati dengan jelas sejak awal, termasuk jadwal pembayaran dan siapa yang mesti menanggung kerugian (jika berupa pinjaman modal usaha). 

Itulah beberapa pertimbangan sebelum memberi utang yang harus Anda pikirkan baik-baik. Utang dapat merusak hubungan pertemanan, juga berpeluang membuat pemberi pinjaman merugi jika diberikan kepada orang yang salah. Jangan sampai Anda berniat membantu, malah berakhir rugi dan makan hati. 


(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement