sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

7 Penyebab Orang Jadi Boros Tanpa Sadar, Waspadai Kebiasaan Sepele Ini

Milenomic editor Kurnia Nadya
19/07/2024 17:33 WIB
Orang boros seringkali mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang tergolong tersier dengan proporsi yang sama besar, atau bahkan lebih besar dari pengeluaran wajib.
7 Penyebab Orang Jadi Boros Tanpa Sadar, Waspadai Kebiasaan Sepele Ini. (Foto: Freepik)
7 Penyebab Orang Jadi Boros Tanpa Sadar, Waspadai Kebiasaan Sepele Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Banyak hal menjadi penyebab seseorang menjadi boros tanpa sadar. Spending habit yang boros ditandai dengan pengeluaran uang untuk hal-hal di luar kebutuhan wajib dan pokok bulanan. 

Kebutuhan wajib dan pokok yang umum dikeluarkan selama sebulan adalah pembayaran beban tagihan, uang transportasi, dan uang untuk belanja kebutuhan barang pokok. Apa saja yang termasuk di dalamnya? 

Beban tagihan bisa berupa tagihan listrik, kartu kredit, PDAM, BPJS Kesehatan, pulsa pasca bayar, dan internet. Uang transportasi biasanya mencakup uang parkir, uang bensin, dan uang tiket transportasi umum. 

Sementara barang pokok yang pasti dibeli individu untuk memenuhi kebutuhan hariannya adalah bahan makanan dan barang perawatan tubuh dan rumah seperti shampoo, sabun, sabun cuci, pengharum pakaian, dan sebagainya. 

Itulah pos-pos pengeluaran pokok dan wajib yang umum dikeluarkan individu untuk menunjang kehidupan dan aktivitasnya sebagai pekerja. Setelah menerima gaji, itulah pos alokasi pertama yang umum disisihkan oleh pekerja. 

Namun orang yang terbiasa boros seringkali mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang tergolong tersier dengan proporsi yang sama besar, atau bahkan lebih besar dibanding pos alokasi kebutuhan pokoknya. 

Akibatnya, orang-orang ini sama sekali tidak bisa menabung karena tidak ada sisa uang untuk disisihkan, apalagi untuk diinvestasikan. Biasanya, orang yang boros juga terjerat tagihan pinjol atau kartu kredit yang tidak habis-habis. 

Alhasil, setiap bulan gaji yang tersisa sangat sedikit, karena habis untuk pembayaran tagihan pinjamannya. Karena sisa gaji sangat sedikit, mereka tidak mampu menabung dana darurat, juga tidak mampu berinvestasi. 

Waspadai Penyebab Boros Tanpa Sadar 

1. Delivery Food 

Pengembangan teknologi memang mempermudah transaksi pembelian. Namun kemudahan ini bukannya tanpa risiko. Kemudahan transaksi ini justru berisiko membuat orang boros dan sulit mengendalikan diri. 

Karena terbiasa dengan kemudahan layanan delivery food, orang akhirnya terbiasa untuk membeli makanan alih-alih memasak sendiri. Padahal makanan di layanan delivery di aplikasi Grab dan Gojek harganya lebih mahal. 

Tanpa disadari, dalam sebulan Anda sudah mengeluarkan berjuta-juta untuk membeli makanan di aplikasi. Nominalnya bisa melampaui alokasi kebutuhan pokok. 

2. Promo E-Commerce

E-commerce kerap menggelar promo untuk menarik minat konsumen berbelanja. Promo ini biasanya dilakukan dengan memberikan gratis ongkir, cashback, dan flash sale. Promo ini pun dilakukan hampir setiap bulan. 

Keberadaan promo ini akhirnya membuat konsumen terus menerus belanja, karena telah terbangun dalam pikirannya bahwa promo-promo tersebut amat sayang bila dilewatkan. Akhirnya demi mengejar gratis ongkir dan diskon, mereka membeli barang yang tidak dibutuhkan. 

3. Kebiasaan Ngopi 

Industri kopi di Indonesia berkembang sangat pesat. Sekarang, di setiap sudut kota besar sangat mudah ditemui kedai kopi. Selain kopi, outlet minuman-minuman segar juga sangat mudah ditemukan. 

Misalnya saja minuman boba, minuman berbahan dasar teh, dan sebagainya. Minuman-minuman ini dibanderol dengan harga yang relatif murah. Sehingga orang merasa untung saat membelinya, dan tidak merasa membeli ‘barang mahal’. 

Padahal jika sering dan terbiasa membeli, dalam sebulan bisa saja nilai belanja minuman segar ini mencapai ratusan ribu rupiah. 

4. FOMO Kuliner 

Kebiasaan FOMO (fear of missing out) untuk menjajal jajanan-jajanan viral juga berpotensi membuat orang boros. Setiap bulan, ada saja menu makanan yang viral di media sosial. Viralitas ini membuat orang penasaran untuk mencoba. Padahal harga makanan dan minuman yang ditawarkan bisa saja cukup mahal. 

5. Impulsif 

Impulsive buying adalah kebiasaan membeli sesuatu tanpa perencanaan dan pertimbangan. Kebiasaan ini dapat ditemui pada orang-orang yang tengah mengalami tekanan mental. Berbelanja dijadikan salah satu jalan keluar instan untuk membuat hati senang. 

Padahal barang yang dibelinya bukanlah barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan. Impulsivitas ini juga dapat ditemui pada orang yang tidak mampu menyusun skala prioritas dalam pengeluaran bulanannya. 

6. Gengsi 

Kebiasaan gengsi juga dapat membuat orang boros, bahkan dapat membuat seseorang tidak realistis dalam memandang kenyataan. Gengsi membuat orang membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. 

Namun karena terlanjur mengejar gengsi dan prestige, akhirnya mereka rela berutang dalam jangka waktu yang cukup lama untuk membeli barang tersebut. Padahal  tersedia barang alternatif dengan kualitas dan fungsi yang sama, dengan harga yang lebih murah. 

Gengsi membuat orang tidak sadar diri atas kemampuan finansialnya. Seringkali orang-orang dengan kemampuan finansial yang pas-pasan, memaksakan diri untuk membeli barang mewah demi prestige. 

7. Tidak Bisa Bilang ‘Tidak’ 

Kebiasaan sungkan untuk menolak juga bisa membuat seseorang boros tanpa sadar. Ini berkaitan dengan ajakan-ajakan untuk nongkrong di tempat mahal, atau ajakan untuk membeli sesuatu. 

Bagi sebagian orang, menolak ajakan nongkrong bisa menjadi sumber kecemasan. Biasanya, ada rasa takut dimusuhi, atau rasa khawatir dianggap tidak gaul atau cupu. Hingga akhirnya mereka sungkan untuk menolak saat diajak pergi. 

Sungkan menolak juga berlaku pada permintaan pinjaman uang dari orang lain. Padahal seperti yang diketahui, uang yang dipinjam orang lain bisa saja tidak kembali. Sudah jadi rahasia umum, orang yang berutang bisa jadi lebih galak dibanding orang yang memberi utang. 

Itulah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab boros tanpa sadar yang patut diwaspadai. (NKK)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement