Bagi pengeluaran dalam kategori prioritas, seperti kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dan tabungan. Hal ini ditujukan untuk membantu Anda fokus pada pengeluaran penting sebelum hal-hal yang bersifat konsumtif. Anda bisa menggunakan rumus anggaran 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan atau hiburan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
2. Pisahkan Rekening Tabungan
Memisahkan antara rekening untuk pengeluaran sehari-hari dan tabungan juga merupakan salah satu langkah penting untuk mengelola keuangan. Dengan begitu, Anda bisa menghindari penggunaan tabungan untuk keperluan mendadak atau tidak terencana. Anda bisa membuat beberapa jenis tabungan, misalnya tabungan pendidikan anak, dana darurat, tabungan keluarga, dan lain sebagainya.
3. Prioritaskan Pendidikan dan Asuransi Kesehatan
Biaya pendidikan bisa menjadi pengeluaran yang besar seiring pertumbuhan anak-anak Anda. Karena itulah, Anda perlu mulai menabung sejak dini melalui program tabungan pendidikan atau instrumen investasi yang sesuai, seperti reksa dana atau deposito. Selain itu, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk asuransi kesehatan bagi keluarga agar terlindung dari biaya medis yang tak terduga.
4. Batasi Pengeluaran Tidak Penting
Tips mengatur keuangan keluarga dua anak berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah membatasi pengeluaran yang sekiranya tidak penting. Coba evaluasi gaya hidup keluarga dan kurangi pengeluaran yang tidak esensial, seperti berlangganan banyak layanan hiburan atau belanja barang yang tidak diperlukan. Fokuskan pengeluaran pada kebutuhan dasar dan hal-hal yang memberikan nilai jangka panjang, seperti pendidikan dan kesehatan.
5. Investasi untuk Masa Depan
Mulailah berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan keluarga, terutama dengan dua anak. Beberapa pilihan investasi yang dapat dipertimbangkan seperti reksa dana, saham, emas, atau properti. Namun, sebelum memilih instrumen investasi, pastikan Anda sudah memahami risiko dari masing-masing instrumen yang Anda pilih.