IDXChannel - Era digitalisasi yang semakin canggih membuat banyak aspek kehidupan menjadi lebih mudah. Perkembangan yang pesat juga berdampak pada banyaknya perusahaan berbasis teknologi atau rintisan Start up yang berkembang dari waktu ke waktu.
Perusahaan yang baru dirintis ini tentu membutuhkan kepercayaan dari investor dalam mengembangkan usahanya melalui suntikan pendanaan. Dibuktikan dengan jumlah startup di Indonesia yang sudah mencapai 2.000 perusahaan hingga Desember 2020.
Bermacam jenis perusahaan pun tersedia dari e-commerce, logistik, games, perjalanan, kesehatan, hingga kuliner. Hal tersebut diimbangi dengan mina anak muda dalam berinvestasi pada pasar modal yang mengalami peningkatan.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan jumlah investor pasar modal hingga 29 Desember 2020 mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) atau naik 56% dari akhir 2019. Jumlah tersebut menunjukkan investor saham yang juga naik sebesar 53% menjadi sejumlah 1,68 juta SID.
Oleh karena itu, untuk memulai investasi pada perusahaan rintisan atau startup perlu dilakukan beberapa tips sebagaimana yang telah dirangkum berikut ini:
1. Kenali perusahaan startup yang dituju
Investasi pada perusahaan startup hampir sama konsepnya dengan investasi pada perusahaan pada umumnya. Investasi pada startup umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk benar-benar mencapai keuntungan optimal. Investor startup biasanya akan mendapat keuntungan dengan skema capital gain atau pertambahan nilai setiap harinya.
2. Memanfaatkan koneksi
Koneksi dinilai menjadi hal yang penting dalam berinvestasi dalam perusahaan startup. Melansir dari The Balance Careers, Jumat (10/9/2021), untuk memilih perusahaan startup, maka memanfaatkan koneksi dibutuhkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan masuk dalam komunitas startup atau minta rekomendasi perusahaan pada kenalan yang pernah berinvestasi juga.
3. Menghadiri event
Event atau acara yang diselenggarakan mengenai teknologi bisa dilakukan untuk memperkaya pengetahuan mengenai investasi startup. Jika memungkinkan, hadiri event yang dihadiri oleh penggiat teknologi, startup, investor, dan sebagainya. Mengikuti event internasional juga bisa menjadi pilihan sebagai penambah koneksi.
4. Memanfaatkan media sosial
Melansir Forbes, Jumat (10/9/2021), media sosial bisa diandalkan bagi startup dalam mencari investornya. Dengan begitu, informasi mengenai investasi pada perusahaan startup bisa didapatkan dengan mengakses media sosial.
5. Terjun langsung
Setelah mendapatkan informasi mengenai perusahaan start up, maka terjun langsung untuk mengetahui kelayakan sebuah perusahaan startup dapat dilakukan.
Sebagai investor baru, investasi bisa dimulai pada startup yang baru dan akan berkembang. Dengan tetap memperhatikan jenis bisnis yang dikembangkan dan mengevaluasi kredibilitas founder dan timnya, serta bagaimana perputaran modal bisnisnya. (FIRDA/TYO)