Di samping itu, pertumbuhan BNPL diproyeksikan akan mencapai 30 persen pada Desember 2025, sejalan dengan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan mencapai dua digit.
Tan Glant mengungkapkan, pertumbuhan itu didorong oleh integrasi fasilitas BNPL ke dalam layanan perbankan. Pasalnya, bank umum semakin agresif memasuki bisnis BNPL dengan pertumbuhan secara tahunan yang signifikan mencapai 68,24 persen.
“Karena mereka (bank umum) sudah punya kekuatan dana, cost of fund-nya juga lebih murah dibandingkan pemain-pemain pay later pada umumnya, sehingga mereka lebih disukai,” ujar Tan Glant.
Tan Glant memaparkan, fasilitas kredit BNPL tumbuh tiga kali lipat dari kartu kredit, di mana pengajuan fasilitas BNPL per Oktober 2024 sebanyak 48,4 juta, dibandingkan dengan pengajuan kartu kredit yang sebanyak 13,9 juta.