Untuk itu, Poppy menyarankan kepada para desainer terutama yang masih muda untuk memberikan hasil desain yang lebih baik dengan cutting sistem yang baik, dengan finishing yang baik.
“Pelan-pelan (bisa) sih, dengan banyaknya anak sekolah yang jadi desainer dari sekolahan itu akan tambah luar biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut Poppy mengatakan Indonesia sangat memungkinkan menjadi kiblat fashion muslim dunia. Hanya saja harus jadi satu kesatuan ekosistem yang terintegrasi. Pasalnya saat ini ia melihat pemerintah menggelar berbagai lomba yang digelar masing-masing instansi.
“Kenapa itu semua tidak disatukan integrasi bekerjasama dengan APPMI, bukan dia bikin sendiri bikin sendiri, akhirnya yang ngerjain EO, EO tujuannya asal selesai dibayar beres, tapi tidak memiliki visi yang lebih dalam,” paparnya.
“Kalau kita di APPMI kita ada inkubatornya, dari A sampai Z sehingga kita akan selalu berkaitan dengan member, sedangkan kalau EO kan enggak, tapi nggak tahu gimana sekarang semua adakan (fashion show) sendiri-sendiri kecil-kecil, jadi terpecah desainer itu dan itu-itu lagi,” pungkasnya.