Sebelum berangkat kerja, perempuan asal Ponorogo ini menyiapkan keperluan paginya. Saat berpindah dari satu majikan satu ke majikan lainnya, dia menyiapkan bekal makan siang, makanan khas Indonesia yang biasanya dimakan saat bepergian.
Eva pertama kali datang ke AS pada 2001. Sebelum bekerja sebagai pembersih, dia bekerja untuk keluarga diplomat di Kedutaan Besar Bahrain di Washington.
Namun, dia hanya bekerja dengan keluarganya selama tiga bulan. Dia kemudian bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk Keluarga Ottenstein di AS.
Saat anak-anak dari keluarga Ottenstein tumbuh besar, Eva memutuskan untuk keluar sebagai asisten rumah tangga. Meskipun demikian, dia tetap datang ke rumah keluarga itu dua kali dalam seminggu untuk bersih-bersih.
Keluarga itu sangat mencintai Eva dan menganggapnya sebagai penduduk asli. Menurut mereka, Eva adalah sosok pekerja keras, setia, jujur, dan baik hati.
Hanya bermodalkan ijazah Sekolah Dasar (SD), dia memberanikan diri pindah ke negeri Paman Sam dan mengadu nasib di sana. Semua usahanya tidak sia-sia karena dia mampu mewujudkan mimpinya.