Foto: National Museum of World Cultures/dek bongkar muat Royal Dutch Petrol Hindia Belanda
Dengan izin dari Sultan Langkat, penguasa saat itu, Ziljker menggali sumur tersebut, tetapi sumur itu kosong melompong. Tak menyerah, setahun berikutnya dia menggali Telaga Tunggal 1 di Pangkalan Brandan, Sumut, dan akhirnya berhasil menemukan minyak.
Dia akhirnya mulai memproduksi kuantitas komersial. Lalu pada 1890, Ziljker mengubah perusahaannya menjadi (sebelumnya Provinsional Sumatra Petreoleum Company) sesuatu yang lebih substansil, dari situ lahirnya Royal Dutch Petroleum Company.
Shell Plc sendiri baru berdiri pada April 1907 melalui merger antara Royal Dutch Petroleum Company dengan The Shell Transport and Trading Company of United Kingdom, sebuah perusahaan Inggris.
Merger antara kedua perusahaan ini menjadi pemain utama dalam industri minyak pada masanya dan mejadi pesaing utama perusahaan minyak Amerika Serikat. Shell menjadi salah satu perusahaan migas terbesar di dunia pada pertengahan 1940-1970an.
Itulah penjelasan singkat tentang kisah shell di Indonesia sejak era kolonial.
(Nadya Kurnia)