IDXChannel – Sejak peluncurannya sebulan lalu, mobil listrik Xiaomi SU7 mendapatkan respon positif dari konsumen. Saat ini, perusahaan teknologi asal China itu sudah memproduksi 10.000 unit dan memasang target pengiriman sebanyak 100.000 unit tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Xiaomi Group Lei Jun dalan cuitannya di X (Twitter). Target ambisius itu dipasang setelah mendapatkan banyak pesanan usai resmi mengaspal di China.
“Senang mengumumkan bahwa kami telah mengirimkan 7.058 unit Xiaomi SU7 pada tanggal 30 April. Total perintah lock-in telah mencapai 88,063. Kami bekerja keras untuk meningkatkan produksi dan mempercepat pengiriman untuk memenuhi target kami dalam mengirimkan 100.000 unit tahun ini!,” bunyi cuitan Lei Jun.
Sebagai tambahan informasi, Xiaomi masih terbilang baru dalam industri otomotif. Namun demikian, mereka memiliki pengalaman manufaktur selama 14 tahun dan telah memproduksi berbagai smartphone dan produk elektronik lainnya.
Xiaomi SU7 diproduksi dalam tiga varian, pertama adalah Standard yang dilengkapi baterai berkapasitas 73,6 kWh dan motor listrik bertenaga 220 kW. Varian ini diklaim dapat menempuh jarak 700 km dengan kecepatan tertinggi 210 km/jam.
Kemudian ada SU7 Pro yang dibekali baterai berkapasitas 94.3 kWh dengan jarak tempuh hingga 830 km. Varian ini dibekali satu motor penggerak yang ditempatkan di belakang dengan kapasitas 220 kW dan torsi puncak 400 Nm.
Terakhir varian Max yang menggendong baterai berkapasitas 101 kWh CATL Qilin dengan jarak tempuh hingga 800 km. Versi ini dibekali dua motor (AWD), yang dikombinasikan dapat menghasilkan tenaga 663 hp dan torsi puncak 838 Nm.
Mobil keluaran Xiaomi laku keras berkat harganya yang relatif terjangkau, namun dengan fitur melimpah. Varian standar atau yang paling rendah dibanderol 215.900 yen, nilai ini setara Rp475 jutaan, sementara versi pro dijual 245.900 yen, atau setara Rp539 juta.
Sedangkan varian max dibanderol 299.900 yen, atau setara dengan Rp658 juta. Harga Xiaomi SU7 lebih rendah dibandingkan Tesla Model 3 yang sebelumnya mendominasi pasar mobil listrik China. Pengiriman sendiri sudah mulai dilakukan pada 3 April 2024. (NKK)