Salah satu penjual es buah, Komar mengaku meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Ibu Kota, tetapi antusiasme para pekerja dan masyarakat sekitar membeli takjil sudah terasa di hari pertama Ramadan 1442 Hijriah.
"Sudah ramai sejak buka sekitar jam setengah 4 tadi," ujarnya di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat.
Dia menyebut kerap membawa pulang uang sebesar Rp300.000 hingga Rp500.000 jika memang pembeli sedang ramai. Menurutnya, pandemi tak memengaruhi penjualan secara signifikan, karena memang membeli takjil itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia.
"Tahun kemarin saja juga ramai yang beli meski PSBB lebih ketat, karena memburu takjil itu sudah jadi kebiasaan warga di sini," ujarnya.
Sementara itu, penjual gorengan, Afni menyatakan dagangannya tetap diburu pembeli meski di tengah situasi Pandemi Covid-19. Dirinya yang sudah berjualan takjil di Jalan Sabang sejak 5 tahun lalu menyebut bahwa pembatasan aktivitas yang masih diberlakukan tak memengaruhi penjualan makanannya.