Hery kemudian mendapat promosi naik jabatan menjadi Analis Kredit Bermasalah, Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Utang, hingga ke Divisi Treasury Bapindo pada 1998. Ketika krisis ekonomi melanda, Pemerintah Indonesia pun menggabungkan empat bank, yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi sebuah bank baru, yakni Bank Mandiri. Hery Gunardi pun menjadi salah satu anggota tim merger yang terlibat membidani lahirnya Bank Mandiri.
Di Bank Mandiri, Hery berhasil menduduki beberapa posisi penting antara lain Direktur AXA Mandiri Financial Services pada 2003-2006, Group Head Wealth Management sekaligus Komisaris Utama AXA Mandiri Financial Services pada 2006-2009, Group ead Jakarta Network pada 2009-2011, hingga Group Head Distribution Network pada 2011-2013.
Selain itu, sepak terjang Hery Gunardi di Bank Mandiri juga termasuk menduduki berbagai kursi direksi, antara lain Direktur Mikro dan Ritel, Direktur Konsumer, Direktur Distributions, Direktur Small Business & Network, serta Direktur Consumer & Retail Transaction. Ia juga sempat menduduki kursi Wakil Dirut Bank Mandiri dan menjadi pelaksana tugas (plt) Direktur Utama pada waktu Kartika Wirjoatmodjo diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN II oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rekam jejak kariernya di industri perbankan memang cemerlang. Tak heran, ia pun sempat diberi kepercayaan untuk memimpin Bank Syariah Mandiri sebelum merger menjadi BSI. Hingga akhirnya, Hery Gunardi pun berhasil memimpin Bank Syariah Indonesia (BSI).
Itulah penjelasan mengenai profil dan sepak terjang Hery Gunardi yang kini diangkat sebagai Dirut BRI yang baru.