IDXChannel – Es krim Wall’s merupakan kudapan yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia. Hampir semua orang mengenal merek es krim ternama yang keberadaannya bisa kita temukan di mana-mana ini.
Brand es krim ini bahkan sudah ada di Indonesia selama tiga dekade. Baru-baru ini, Wall’s merayakan ulang tahun yang ke-30 yang berarti bahwa sudah puluhan miliar es krim Wall’s dinikmati masyarakat Indonesia hingga sekarang.
Meski brand ini sangat familiar, namun tahukah Anda siapa pemilik es krim Wall’s? IDXChannel merangkum informasi lengkapnya seperti berikut ini. Yuk, simak!
Pemilik Es Krim Wall’s
Es krim Wall’s merupakan brand kudapan yang diproduksi oleh salah satu raksasa consumer goods Tanah Air yakni PT Unilever Indonesia Tbk. Meski usianya di Indonesia baru mencapai tiga dekade, namun brand ini sendiri sudah berumur satu abad.
Brand Wall’s secara umum adalah brand asal Inggris milik Unilever, sebuah perusahan yang didirikan di London pada 1786 oleh Terence Barnyard. Namun, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Lever Brothers pada 1922 yang kemudian menjadi bagian dari Unilever pada 1929.
Pada mulanya Wall’s brand makanan asal Inggris ini digagas oleh seorang tokoh yang inspiratif yakni Richard Wall. Pengusaha Inggris ini berhasil bertahan di tengah gejolak perang dunia.
Sebelum menciptakan es krim, Richard Wall mengawali kariernya sebagai tukang daging babi di ST James' Market, London. Kala itu, ia bekerja magang kepada seorang tukang daging babi bernama Edmund Cotterill dari tahun 1790.
Berkat tekad dan kerja kerasnya, Wall berhasil bermitra dengan Cotteril hingga akhirnya menjadi pemilik tunggal dari toko daging tersebut pada 1807. Bisnis daging milik Wall ini berkembang sangat pesat hingga ia mampu memasok daging ke tempat-tempat besar seperti Carlton House, kediaman Pangeran Wales. Ia pun berhasil menerima Royal Appointment pertamanya sebagai pemasok daging babi kerajaan pada 1812 hingga masa pemerintahan Raja George IV.
Kesuksesan Richard Wall berhasil membuatnya mampu menyewa tempat di Crown 113 Jermyn Street pada 1831 yang ia jadikan tempat untuk menjual produk sosis buatannya sendiri.
Bisnis Wall Dilanjutkan Sang Anak
Sepeninggal Richard Wall, bisnis ini pun dilanjutkan oleh istri yang bernama Ann dan kedua anaknya yakni Thomas Wall dan Eleanor. Ann melanjutkan bisnis sang suami dengan nama Ann Wall and Son. Setelah Ann meninggal, bisnis itupun diambil alih oleh Thomas Wall.
Seiring berjalannya waktu ketika Thomas Wall memiliki anak, bisnis ini pun kemudian dinamai Thomas Wall & Son. Anak-anak Thomas Wall berhasil mengantarkan bisnis turun temurun keluarga ini menjadi bisnis sosis paling terkenal di Britania Raya. Perusahaan Thomas Wall & Son kemudian semakin berkembang hingga mulai membuka grosir di seluruh Inggris pada 1900.
Bisnis ini kemudian secara resmi didaftarkan dengan nama T Wall & Sons Ltd pada 1905. Perusahaan sosis keluarga Wall ini juga berhasil mengakuisisi pesaingnya dan mengakuisisi sebuah rumah biara seluas enam hektar. T Wall & Sons Ltd pun membangun pabrik sosis besar di tempat tersebut.