IDXChannel – Tahukah Anda siapa pemilik Indosat? Provider telekomunikasi ini menjadi salah satu provider terbesar di Indonesia yang banyak digunakan masyarakat.
Perusahaan jaringan telekomunikasi ini telah melewati lika-liku perjalanan bisnisnya di Tanah Air. Perusahaan ini pernah menjadi BUMN hingga kemudian dijual ke Singapura dan dibeli Qatar.
Lalu, siapa pemilik Indosat saat ini? Bagaimana sejarah perusahaan ini hingga sukses seperti sekarang? IDXChannel mengulas informasinya sebagai berikut.
Siapa Pemilik Indosat?
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia pada 3 Februari 2022, PT Indosat Tbk (ISAT) secara resmi telah melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Hutchison 3 Indonesia. Perusahaan gabungan ini diberi nama PT Indosat ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Dengan proses merger ini, susunan pemegang saham atau kepemilikan atas perusahaan ini pun berubah. Berdasarkan laporan PT EDI Indonesia yang merupakan biro administrasi efek, pemegang saham Indosat yang memiliki 5% atau lebih per 4 Januari 2022 antara lain Ooredoo Asia Pte Ltd (43,81%), PT Tiga Telekomunikasi Indonesia SA1 (10,77%), PPA Investasi Efek (AFS) (9,63%), dan Hutchison Asia Telecommunications Ltd (21,65%).
Adapun berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, susuan dewan komisaris dan dewan direksi Indosat Ooredoo Hutchison antara lain sebagai berikut.
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama : Halim Alamsyah
- Deputi Komisaris Utama : Canning Fok Kin Ning
- Deputi Komisaris Utama : Aziz Ahmad M. Aluthman Fakhroo
- Komisaris Independen : Hernando, Wijayanto Samirin, Elisa Lumbantoruan, Syed Maqbul Quader, Rudiantara.
- Komisaris : Frank John Sixt, Cliff Woo Chiu Man, Patrick Walujo, Nigel Thomas Byrne, Rene Heinz Werner, Ahmad Abdulaziz AA Al Neama, Meirijal Nur.
Dewan Direksi
- Direktur Utama : Vikram Sinha
- Direktur Independen : Irsyad Sahroni
- Direktur : Nicky Lee Chi Hung, Muhammad Danny Buldansyah, Armand Hermawan.
Sejarah Indosat
Pada mulanya, Indosat didirikan di masa kekuasaan Presiden Soeharto. Berawal dari keresahannya akan jaringan telekomunikasi yang masih buruk kala itu, Soeharto pun secara serius membangun jaringan telekomunikasi agar Indonesia tidak terisolasi dari dunia luar.