Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Tahukah Anda siapa yang pertama kali bermain catur atau penemu dari permainan menarik yang satu ini? Meski sangat populer, namun sebagian orang belum mengetahui sejarahnya.
Catur adalah salah satu permainan strategi paling tua yang pernah ada di dunia. Permainan ini dimainkan oleh dua orang pemain menggunakan sebuah papan persegi berwarna hitam putih berukuran 8x8 di atas 64 kotak.
Permainan ini melibatkan sekelompok buah catur berjumlah 16 meliputi 8 bidak, 7 perwira, dan 1 raja untuk setiap pemain. Permainan ini berfokus pada strategi menembus pertahanan lawan untuk menang. Meski tampak sederhana, namun butuh kecakapan serta taktik yang mumpuni agar bisa menguasai arena catur dan memenangkan pertandingan.
Tak heran, berdasarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dilansir dari Live Science, permainan ini hampir disukai oleh 605 juta orang di seluruh dunia dengan 8% dari populasi dunia memainkannya secara teratur sampai saat ini.
Lantas, bagaimana sejarah permainan ini? Siapa yang pertama kali bermain catur? IDXChannel mengulas informasi lengkapnya sebagai berikut.
Siapa yang Pertama Kali Bermain Catur?
Sejarah permainan catur memang cukup sulit ditemukan karena permainan ini sudah sangat tua. Meski begitu, banyak sumber menyebutkan bahwa catur lahir dari permainan bernama "chaturanga" yang ada sekitar abad ke-6 Masehi. Chaturanga sendiri memiliki kemiripan dengan catur modern, meskipun ada beberapa perbedaan.
Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa permainan ini berkaitan dengan seorang ahli matematika dari India kuno yang bernama Sissa atau dikenal juga sebagai Sissa ibn Dahir atau Lahur Sessa. Ia merupakan karakter mitologi dari India yang dianggap sebagai pencipta chaturanga.
Karena tidak ada sumber yang pasti mengenai sejarah permainan ini, munculah banyak perdebatan tentang dari mana permainan ini berasal. Tak hanya itu, para sejarawan pun menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat disebut sebagai pencipta catur.
Adapun menurut Kenneth W Regan seorang master catur internasional dan profesor ilmu komputer dan teknik di University at Buffalo di New York, secara historis India memiliki sumbangsih cerita lebih awal mengenai asal muasal permainan catur dibanding Timur Tengah.
Dalam cerita Timur Tengah, catur sendiri berasal dari kata 'shatranj' yang merupakan bahasa Farsi dan Arab. Namun rupanya, kata tersebut ternyata bukanlah asal mula catur.
Kenneth lebih meyakini bahwa catur lebih dekat dengan bahasa Sansekerta 'Chaturanga' atau 'chatur' yang berarti 'empat anggota tentara'. Dalam Kamus Etimologi, keempat anggota tersebut antara lain gajah, kuda, kereta dan prajurit pejalan kaki.
Selain merujuk pada istilah 'Chaturanga' dan 'shatranj', sejumlah sumber juga menyebutkan bahwa catur merujuk pada bahasa Latin 'quattuor' yang ditambah dengan kata 'anga' yang berarti empat anggota badan.
Dengan demikian, belum diketahui secara pasti siapa yang pertama kali bermain catur atau bisa disebut sebagai penemu permainan ini.
Menurut Ensiklopedia Britannica, meski tidak ada bukti kredibel mengenai sejarah catur sebelum abad ke-6, namun sejak abad ke-6 permainan ini telah berkembang di berbagai budaya. Perubahan ini termasuk pada aturan dan gaya permainannya.
Catur kemudian menjadi lebih terstandarisasi pada abad ke-15. Sosok yang berperan menggagasnya standarisasi permainan ini adalah Luca Pacioli seorang matematikawan yang mengeluarkan sebuah karya "De ludo schacorum" yang merupakan naskah berbahasa Latin tentang permainan catur. Ia pun akhirnya menjadi sosok penting yang berhasil mengkodifikasi permainan catur dengan tunduk pada sejumlah variasi regional.
Selanjutnya, Jaques of London memperkenalkan gaya permainan catur baru yang diciptakan oleh Nathaniel Cooke dan didukung oleh Howard Staunton pada tahun 1849. Perubahan di masa ini jugalah yang disebut menjadi cikal bakal permainan catur modern.
Nah, itulah ulasan mengenai sejarah catur. Meski tidak secara pasti diketahui siapa yang pertama kali bermain catur dan menciptakan permainan ini, namun permainan papan strategi ini memang sudah muncul sejak lama yakni sejak abad ke-6 Masehi.
