Di dalam konteks bisnis, takeover biasanya merujuk pada satu perusahaan yang membeli atau mengakuisisi sebagian besar saham atau aset perusahaan lain. Hal ini membuat pihak yang melakukan takeover menjadi pengendali utama. Proses ini biasanya terjadi dengan persetujuan kedua belah pihak.
Sementara itu, dalam konteks kredit takeover bisa diartikan sebagai solusi bagi nasabah yang tengah mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman bank. takeover ini biasanya dilakukan dengan cara memindahkan nilai kredit dari bank lama ke bank baru yang memiliki bunga lebih rendah atau dari kreditur satu ke kreditur lainnya.
Tujuan Takeover
Dalam konteks bisnis, takeover biasanya dilakukan sebagai langkah dalam ekspansi bisnis, meningkatkan daya saing, memperoleh sumber daya strategis, dan sebagai bentuk pemanfaatan aset dan teknologi perusahaan yang diambil alih.
Sementara itu, tujuan takeover kredit adalah untuk memindahkan pinjaman atau kredit dari satu lembaga keuangan ke lembaga lain, biasanya dengan kondisi yang lebih menguntungkan bagi debitur. Beberapa alasan utama di balik takeover kredit antara lain sebagai berikut.
- Bunga yang Lebih Rendah: Debitur sering melakukan takeover kredit untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi total cicilan bulanan atau biaya kredit jangka panjang.
- Perpanjangan Tenor: Dalam beberapa kasus, takeover kredit dilakukan untuk memperpanjang jangka waktu pelunasan (tenor) agar cicilan bulanan menjadi lebih ringan, meskipun jangka waktu pelunasan menjadi lebih lama.
- Tambahan Plafon Kredit: Sebagai bagian dari takeover kredit, debitur bisa mendapatkan tambahan pinjaman jika mereka memerlukan dana lebih. Hal ini sering dilakukan pada kredit rumah (KPR) atau kredit kendaraan bermotor.
- Restrukturisasi Keuangan: Debitur yang mengalami kesulitan keuangan bisa memanfaatkan takeover kredit untuk merestrukturisasi pinjaman mereka, sehingga pembayaran lebih sesuai dengan kondisi keuangan mereka yang baru.
- Layanan yang Lebih Baik: Selain faktor suku bunga dan tenor, debitur mungkin memilih takeover kredit untuk mendapatkan layanan yang lebih baik dari lembaga keuangan baru, seperti kemudahan akses, fitur-fitur tambahan, atau fleksibilitas pembayaran.
Jenis Takeover
Secara umum, ada dua jenis takeover antara lain sebagai berikut.
1. Friendly Takeover (Pengambilalihan Ramah)
Pengambilalihan yang dilakukan dengan persetujuan manajemen dan dewan direksi perusahaan target. Kedua pihak biasanya bernegosiasi dengan baik, dan prosesnya berjalan lancar.