IDXChannel - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman investasi sebesar USD650 juta atau sekitar Rp10 triliun untuk meningkatkan dan memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.
Perbaikan tersebut diharapkan meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengobatan penyakit menular, penyakit tidak menular, dan kondisi kesehatan lainnya.
Proyek Peningkatan dan Penguatan Perawatan Kesehatan Primer dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (PLUS/Primary Healthcare and Public Health Laboratories Upgrading and Strengthening) secara langsung mendukung dua proyek pemerintah di bawah Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia: Penguatan Perawatan Kesehatan Primer di Indonesia (SOPHI/Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia); dan Penguatan Sistem Laboratorium Kesehatan Publik di Indonesia (InPULS/Indonesia-Public Health Laboratory System Strengthening).
“Ini adalah yang ketiga dari rangkaian dukungan ADB kepada Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan melaksanakan Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia pasca-pandemi,” kata Karin Schelzig, Direktur Pengembangan Manusia dan Sosial (Human and Social Development Director) ADB dalam siaran pers, Rabu (13/1/2/2023).
“Proyek yang sangat penting ini, dengan investasi total hampir USD4 miliar dan dibiayai bersama dengan tiga bank pembangunan multilateral lainnya—Bank Investasi Infrastruktur Asia, Bank Pembangunan Islam, dan Bank Dunia—akan mengatasi sejumlah kesenjangan dan disparitas kritis dalam kesiapan pelayanan fasilitas perawatan kesehatan primer, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit rujukan di Indonesia dalam upaya mencapai akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta meningkatkan ketangguhan dan kekokohan sistem kesehatan," lanjutnya.
Proyek PLUS akan memperlengkapi lebih dari 10.000 fasilitas perawatan kesehatan primer dan lebih dari 500 laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia agar benar-benar dapat memenuhi standar layanan minimum yang ditetapkan pemerintah. Dukungan ini akan termasuk pengadaan peralatan, pengirimannya, pemasangan, pelatihan bagi pengguna, layanan pengoperasian dan pemeliharaan (O&M), serta peningkatan kapasitas dalam O&M.
“Investasi tersebut akan menjadi pondasi bagi standardisasi layanan perawatan kesehatan primer dan pengurangan kesenjangan akses ke layanan terstandar, terutama bagi kelompok miskin, penduduk di perdesaan, dan di daerah terpencil,” kata Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia.